5 Kisah perjuangan hidup Novela saksi yang hebohkan sidang MK
"Pernah membantu rekan kuliah saya menyelesaikan tugas papernya. Dari situ, saya mendapat Rp 300 ribu," kata Novela.
Nama Novela Nawipa tiba-tiba menjadi perbincangan. Dia adalah saksi yang diajukan kubu Prabowo - Hatta dalam sidang gugatan sengketa pemilihan presiden dan wakil presiden di Mahkamah Konstitusi (MK) Selasa (13/8) kemarin.
Saksi dari kubu Prabowo-Hatta itu merupakan politikus Partai Gerindra. Dia adalah ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Paniai, Papua. Di tanah kelahirannya kini Novela tengah merintis karier sebagai pengusaha.
Kesaksian Novela dalam sidang mengundang sejumlah kritik. Paling diingat adalah ketika dia berani berbicara lantang dan tidak segan-segan memarahi Ketua MK Hamdan Zoelva.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto pun memuji keberanian Novela berbicara dengan tegas di hadapan 9 hakim. Prabowo menilai Novela hanya ingin berbicara sesuai fakta yang diketahuinya.
"Saya salut akan sikap saudari Novela Nawipa, saudara Elvincent Dokomo, saudara Satoni dan semua individu-individu yang telah memberikan kesaksian dengan berani, jujur, tanpa pamrih dalam membela keadilan dan kebenaran di Mahkamah Konstitusi," kata Prabowo di facebooknya, Rabu (13/8).
Berikut kisah perjuangan Novela hingga menjadi caleg Gerindra:
-
Siapa Nalie Ozora? Liena Ozora membuktikan jika perempuan juga bisa bekerja sebagai supir bus. Pemilik akun Instagram liena_ozora ini justru viral setelah memutuskan terjun di dunia kemudi bus jarak jauh.
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Kapan telenovela *Carita de Angel* ditayangkan? Nah, ini dia sosok Dulce Maria. Gadis kecil yang menjadi tokoh utama telenovela yang berjudul Carita De Angel. Telenovela ini tayang pada tahun 2000 silam.
-
Siapa Nenek Loyeh? Nenek Loyeh merupakan cerita legenda di kalangan masyarakat Pangandaran. Ia sebenarnya tidak mengganggu, namun sosok ini tidak suka terhadap seseorang yang memiliki niat tidak baik. Wajahnya digambarkan menyeramkan, dan kerap menampakkan diri pada sore hari menjelang malam.
-
Apa yang diadukan oleh Nus Wakerkwa? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Bagaimana Nopek melamar Yulia Lorena? Dengan hati-hati, Nopek meletakkan cincin tunangan yang telah dibawanya dalam kantong, pada jari manis sebelah kanan sang kekasih.
Bekerja saat SD dan SMP
Kesuksesan Novela Nawipa saat ini tidak didapat dalam sekejap mata. Dia kerja keras untuk menggapai cita-citanya. Saat duduk di bangku sekolah dia pun sudah hidup mandiri untuk membantu perekonomian keluarga.
"Saya bekerja apa saja untuk bisa bertahan dan meneruskan sekolah. Sewaktu di sekolah dasar, saya jualan sayur mayur dan hasil-hasil kebun yang lain di pasar. Lalu, saat masih duduk di bangku SMP, saya bekerja sebagai tukang cuci pakaian," ungkapnya.
Setelah lulus SMP, kehidupan Novela tidak lantas membaik sehingga dia tidak punya banyak pilihan untuk menopang hidupnya. "Waktu duduk di kelas dua SMA, saya pernah menjadi tukang ojek dengan menyasar para penumpang wanita," tuturnya. Demikian dilansir dari Antara, Rabu (13/8).
Dapat upah dari teman saat kuliah
Perjuangan hidup Novela Nawipa dimulai dari bawah. Sejak sekolah dasar sampai duduk di bangku kuliah dia sudah terbiasa mencari uang sendiri. Ini dilakukan untuk menopang perekonomian keluarga.
Saat kuliah di Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Novela masih hidup pas-pasan. Seperti dituturkannya, selama kuliah dia hanya berbekal dua helai celana panjang dan lima potong baju.
Kondisi hidupnya itu tidak membuatnya patah semangat. Sebaliknya, kreativitas anak tertua dari delapan bersaudara ini justru semakin terbangun.
"Saya pernah membantu rekan kuliah saya menyelesaikan tugas papernya. Dari situ, saya mendapat Rp 300 ribu," kata Novela dilansir dari Antara, Rabu (12/80.
"Saya melakukan semua ini karena, sebagai anak tertua, apa pun saya tempuh dengan cara yang halal agar saya bisa menjadi contoh yang baik bagi adik-adik saya," katanya.
Sekolahkan 3 anak hingga jadi guru di pedalaman Papua
Pahit getirnya hidup yang Novela rasakan semasa sekolah itu membuatnya ringan untuk membantu sesama. Bahkan, ibu satu anak yang harus menjadi orang tua tunggal setelah ditinggal mati suami ini menerapkan filosofi "berbagi" dengan sebanyak mungkin orang dari hasil usahanya.
"Cukup bagi saya kuliah dengan mengeluarkan air mata. Saya tidak ingin anak-anak Papua yang lain mengalami hal serupa dengan yang pernah saya alami dulu. Saya buat kolam kebaikan buat mereka," kata dia.
Dari hasil bisnisnya itu, Novela lantas menyekolahkan dua anak asal Wamena dan satu anak asal Paniai. Keduanya telah lulus pendidikan sarjana bidang pendidikan dari Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Abdi Bangsa Paniai.
"Kini mereka sudah menjadi guru di pedalaman Papua. Membangun orang Papua, terutama mereka yang berasal dari pedalaman, harus dimulai dari pembentukan karakter terlebih dahulu. Di sinilah pentingnya pendidikan. Beri konseling ke anak-anak Papua supaya mereka tahu kemana arah yang benar," katanya.
Bisnis emas di Papua
Perlahan kehidupan Novela berubah. Perempuan kelahiran Wamena 14 September 1984 ini menekuni bisnis rumah, tanah dan emas sejak 2009. Keyakinannya yang kuat bahwa untuk membangun perekonomian Papua yang lebih baik, 'mulailah dari perempuan dan pemuda'.
Dengan bekal keyakinan dirinya yang kuat itu, Novela mulai membangun bisnisnya dari hasil 'berkebun emas. Kegiatan jual-beli maupun menggadaikan logam mulia bersertifikat produk Antam untuk membeli lebih banyak emas itu dilakukan dengan tekun.
"Transaksi per harinya bisa sepuluh gram kalau harga emas lagi naik. Saya menjual satu koin emas dan uangnya dipakai untuk membeli dua koin emas. Ini saya lakukan terus-menerus sehingga saya bisa mengumpulkan sampai 20 gram emas," katanya dilansir dari Antara, Rabu (13/8).
Dalam menjalankan kegiatan bisnis rumah, tanah dan emas, Novela memilih sebuah Bank Muamalat sebagai mitra keuangan usahanya karena sistem Syariah dan bagi hasil yang diterapkan bank tersebut terbukti menguntungkan.
"Bagaimana kita bisa saling menguntungkan, itu yang penting buat saya walau saya orang Kristen," katanya.
Jadi caleg DPRD Paniai dari Gerindra
Saat kehidupannya mulai stabil Novela coba terjun ke dunia politik gabung dengan Partai Gerindra. Dia adalah ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Paniai, Papua.
Pada pemilihan legislatif, Novela mencoba keberuntungan dengan menjadi calon anggota DPRD dari Dapil I Kabupaten Paniai. Novela maju dari partai besutan Prabowo Subianto.
Dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Novela diajukan sebagai saksi Prabowo-Hatta. Dalam kesaksiannya, Novela mengungkapkan tidak ada pemilu presiden digelar di kampungnya.