5 Tengkorak dalam sumur tua di Jembrana diduga eks PKI yang dibantai
Bahkan ada saksi peristiwa yang mengetahui salah satu anggota PKI yang dibunuh dan dibuang ke sumur bernama Nginteb.
Dari pemeriksaan terhadap pemilik kebun tempat keberadaan sumur tua yang ditemukan tulang belulang manusia, Polres Jembrana menduga tengkorak tersebut adalah para anggota PKI yang dibantai pada masa itu. Bahkan penyidik, menduga masih ada tulang belulang lain selain 5 tengkorak yang baru diangkat.
Keterangan yang didapat, bahwa saat itu pemilik kebun yang terdapat sumur tua, Wayan Nantrem (60), awalnya sering sakit-sakitan. Meski sudah sering berobat namun tidak kunjung sembuh. Nantrem kemudian berusaha mencari orang pintar (dukun).
Dari beberapa orang pintar yang ditemuinya termasuk meminta petunjuk kepada leluhurnya melalui ritual khusus dikatakan penyebab sakit dirinya karena di kebun miliknya reged (kotor). Itu karena di kebun itu dulunya ada sumur yang dijadikan tempat pembuangan mayat anggota PKI yang dibunuh secara masal.
"Berbekal petunjuk dari orang pintar tersebut, dia (Nantrem) kemudian berusaha menanyakan kepada orang-orang yang lebih tua yang terlibat langsung dengan peristiwa pembantaian PKI di desa tersebut," terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Sabtu (4/7).
Akhirnya sejumlah pelaku peristiwa yang ditemuinya membenarkan bahwa di kebunnya itu dulunya ada sumur dan sumur tersebut dijadikan tempat pembuangan mayat anggota PKI yang dibunuh secara masal.
Bahkan ada saksi peristiwa yang mengetahui salah satu anggota PKI yang dibunuh dan dibuang ke sumur tersebut bernama Nginteb, salah seorang warga Desa Baluk.
Karena itulah Natrem kemudian mencari tukang gali sumur untuk menggali sumur tua di kebunnya yang telah terkubur sejak lama agar bisa mengangkat tengkorak dan tulang belulang para anggota PKI yang dibuang ke sumur tersebut agar dia bisa sembuh.
Karena sumur tersebut sudah terkubur sejak lama, dia tidak langsung bisa menemukan sumur itu. Penggalian sampai dilakukan tiga kali di tempat berbeda di kebun itu. Namun di penggalian ke empat akhirnya baru ditemukan sumur tua berisi lima tengkorak dan tulang belulang manusia.
Atas temuan tersebut, Natrem dan pihak keluarga Nginteb, salah satu anggota PKI yang mayatnya di buang di sumur tersebut serta banjar adat setempat menggelar ritual pecaruan di kebun tersebut dan pengabenan terhadap lima tengkorak tersebut.
"Cerita ini berdasarkan keterangan dari pemilik sumur. Memang menurut cacatan sejarah di Desa Baluk banyak lokasi penguburan masal anggota PKI yang terbunuh," pungkas Sudarma Putra.