5 Terduga teroris di Blitar target markas polisi & rampok bank
Dalam operasi tersebut, Densus 88 juga menyita barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis FN dan delapan peluru kaliber 9 mm dari tangan AR. Senjata itu rencananya akan digunakan untuk amaliyah atau aksi teror.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap lima terduga teroris di Kecamatan Bajang Talun, Blitar, Jawa Timur, Rabu 13 Juni 2018 malam. Mereka disinyalir hendak melakukan sejumlah aksi teror di Blitar.
"Densus 88 Antiteror mengamankan lima terduga teroris di Blitar. Mereka ini merupakan anggota JAD Blitar," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera ketika dikonfirmasi, Kamis (14/6).
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
Kelima terduga teroris ditangkap sekitar pukul 20.13 WIB di tiga lokasi berbeda. Satu di antaranya berprofesi sebagai dokter umum. Kelimanya yakni AR, MSZ, dr NH, HW dan K.
Dari hasil pemeriksaan sementara, mereka berencana melakukan aksi teror dengan sasaran Mapolsek Bajang Talun. Selain itu, mereka juga akan melakukan fai atau perampokan.
"Rencana menyerang Polsek Bajang Talun dan perampokan bank yang ada di Blitar," katanya.
Dalam operasi tersebut, Densus 88 juga menyita barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis FN dan delapan peluru kaliber 9 mm dari tangan AR. Senjata itu rencananya akan digunakan untuk amaliyah atau aksi teror.
Saat ini, kelima terduga pelaku sudah diamankan di Mako Brimob Polda Jatim guna pemeriksaan secara intensif dan pengembangan terhadap jaringan teroris lainnya.
Sementara itu, Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha mengungkapkan terduga teroris yang diamankan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berencana menyerang markas polisi dan bank. Itu terungkap dari hasil pemeriksaan buku catatan milik terduga teroris.
"Ada beberapa catatan yang kami temukan. Dalam catatannya itu, salah satu yang menjadi sasaran adalah polisi di Blitar, dan targetnya Polsek Talun, dan salah satu bank itu yang ditulis yang akan dilaksanakan pada tanggal tertentu, jadi masih dalam perencanaan," katanya.
Petugas telah menemukan catatan tersebut dalam penggeledahan yang dilakukan di tiga titik. Ada lima orang yang diamankan oleh Tim Densus 88 Mabes Polri pada Rabu (13/6) malam di tiga lokasi berbeda, antara lain tiga orang di Kelurahan/Kecamatan Talun, satu orang di Kecamatan Gandusari dan satu lagi di Kecamatan Wlingi.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kapolri sebut 110 terduga teroris ditangkap Densus terkait bom Surabaya
Densus 88 amankan lima orang di Blitar diduga jaringan JAD
Densus 88 amankan tiga orang terkait jaringan teroris di Blitar
Buka bersama dengan eks napiter, Wali Kota Solo janji bantu bikin yayasan
Kapolda Kalteng perintahkan tim satgas tembak di tempat teroris