50 Polisi Jalani Program Diet di Mojokerto, 47 Personel Berhasil dan 3 Masih Gendut
Mereka menjalani program diet sejak 15 hingga 26 Juli 2019.
50 Personel polisi yang berkategori kelebihan berat badan alias gendut dari wilayah Polda Jawa Timur digembleng di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto. Mereka menjalani program diet sejak 15 hingga 26 Juli 2019.
Hasilnya, sekitar 47 polisi gendut berhasil menurunkan berat badan selama sepekan. Penurunan berat badan tersebut bervariasi, mulai dari 0,5 kilogram hingga 5,5 kilogram. Meski sudah mengalami penurunan, pihaknya menganggap seluruh personil masih berstatus overweight.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa itu polisi cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Kenapa polisi itu disekap? Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11).
"Jika dihitung dengan tinggi badan yang dimiliki mereka masih dalam kategori overweight atau gemuk," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Selasa (23/7).
"Namun progres penurunan berat badan ini termasuk bagus. Kan masih ada beberapa hari lagi, jadi masih ada waktu mereka untuk menurunkan berat badan," tambahnya.
Sementara itu tiga personel sisanya belum mengalami penurunan berat badan. Personel pertama diketahui berpangkat brigadir, dengan berat badan masih tetap 93 kilogram, personel kedua berpangkat bripda dengan berat badan tetap seberat 94 kilogram dan personel ketiga berpangkat bripda dengan berat badan 87 kilogram.
Selama mengikuti program, para personel menjalani kegiatan olah gerak yang dapat membakar lemak tubuh, seperti lari dengan menggunakan jaket parasut, long march, senam aerobik, renang, dan lain sebagainya.
Selain materi fisik, kata Barung, para personil juga menerima materi psikologi. Pola makan dan menu juga disesuaikan untuk menunjang pencapaian tujuan dari program ini berdasarkan petunjuk ahli gizi dari bidang kedokteran dan kesehatan Polda Jatim.
Tujuan program tersebut agar para personil Polda Jawa Timur bisa lebih leluasa dan maksimal menjalankan tugasnya melayani masyarakat.
Baca juga:
50 Polisi Gendut 'Dipaksa' Kurus di Sekolah Polisi Negara
Pengamen Korban Salah Tangkap Jalani Sidang Praperadilan
Di AS, Samsung Galaxy S9 Dipakai Untuk Tangkap Penjahat
50 Polisi Gendut 'Dipaksa' Kurus di Sekolah Polisi Negara
Menyamar Jadi Emak-Emak Berhijab dan Berdaster, Polisi Tangkap Begal Sadis di Medan