50.000 Alat Uji PCR Diproduksi Akhir Mei 2020 Guna Deteksi Covid-19
Di dalam 10 boks tersebut terdapat 250 perangkat uji PCR. Perangkat ini berada dalam tahap uji validasi di Kementerian Kesehatan.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menargetkan 50.000 perangkat uji (test kit) PCR diproduksi akhir Mei 2020 untuk mendeteksi COVID-19.
"Saat ini sudah disiapkan 10 boks yang untuk melakukan validasi dan registrasi, targetnya bulan ini bisa diselesaikan sehingga akhir Mei 2020 ini sudah bisa diproduksi 50.000 test kit dan tentunya," kata Menristek Bambang dalam konferensi video rapat gabungan bersama DPR, Jakarta, Selasa (5/5).
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Bagaimana Bima Prawira menjalani pemeriksaan sebagai tersangka? Sekarang saudara BP sudah diperiksa sebagai tersangka tadi penyidik memberikan 37 pertanyaan kurang lebih," ujarnya.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Di dalam 10 boks tersebut terdapat 250 perangkat uji PCR. Perangkat ini berada dalam tahap uji validasi di Kementerian Kesehatan.
Perangkat uji PCR buatan lokal itu memiliki kelebihan dibanding yang diimpor karena dikembangkan berdasarkan virus yang beredar di Indonesia
"Desain dari PCR test kit menggunakan analisa bioinformatika dengan virus yang spesifikasinya paling dekat dengan virus yang lokal transmisi atau virus yang ada di indonesia," tutur Menristek Bambang.
Dalam rapat itu, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan saat ini ada dua bahan baku yang sedang ditunggu dari luar negeri.
"Menunggu dua lagi bahan baku yang kita impor untuk melengkapi keseluruhan produksi 50.000 (perangkat uji PCR) pada akhir bulan Mei," ujarnya.
BPPT juga mengembangkan ventilator portabel berbasis ambubag. Saat ini, alat tersebut dalam proses uji.
Hammam menuturkan ventilator itu akan diproduksi melalui PT LEN, PT Polijaya dan PT Dharma.
"Saat ini kita berharap pada minggu ini kita dapat menyerahkan kepada rumah sakit melalui Dirjen Farmalkes (Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan) untuk melaksanakan uji klinis," tutur Hammam.
Hammam menuturkan ventilator ambu bag itu dapat untuk dimanfaatkan untuk kondisi darurat, dan digunakan di instalasi gawat darurat dan ambulans.
Baca juga:
Tiga Metode Dipakai Pemerintah untuk Deteksi Covid-19
BPPT Sebut Alat Tes Corona Buatan Indonesia Siap Disebar
Pemerintah Sebut Tes Covid-19 Penduduk RI Tak Bisa Dibandingkan Negara Lain
Laboratorium RS Sanglah Bali Jadi Tempat Pelatihan Tenaga Ahli Covid-19
Rapid Test, 300 Petugas Kargo Bandara Soekarno-Hatta 99,5 Persen Negatif Covid-19
Ratusan Penumpang KRL di Stasiun Bekasi Jalani Tes PCR Corona