55 Beruang madu dibunuh, daging dimakan dan tulangnya dijual ke Vietnam
55 Beruang madu dibunuh, daging dimakan dan tulangnya dijual ke Vietnam. Pelaku, lanjut Suryadi, memang cukup cerdik. Meski dia tinggal di Samarinda, namun mengirimkan paket berisi bagian tubuh Beruang Madu itu melalui kantor pos Tenggarong, di Kutai Kartanegara.
Aparat gabungan BKSDA Kalimantan Timur, Balai Gakkum LHK Kalimantan dan Bea Cukai Balikpapan, menggagalkan penyelundupan ribuan tulang dan kuku dari bagian tubuh Beruang Madu (Helarctos Malayanus). Dari penyelidikan tulang belulang terungkap, ada sekitar 55 beruang madu di Kaltim dan Kaltara, yang diburu dan mati dibunuh.
Dalam kasus itu, Balai Gakkum menetapkan Sabri, warga Samarinda, sebagai tersangka lantaran sebagai pemilik paket berisi bagian tubuh satwa Beruang Madu yang hendak dikirim ke Vietnam. Sabri kini dititipkan di penjara Polresta Samarinda.
"Dari total barang bukti sekitar 1.008 kuku, diperkirakan ada 55 beruang madu yang mati diburu dan dibunuh," kata Koordinator Polhut PPNS BKSDA Kalimantan Timur Suryadi, dalam keterangan resmi dia, di kantor BKSDA Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Kamis (2/11).
Menurut Suryadi, puluhan beruang madu yang diburu dan dibunuh tersangka itu memang berdasarkan pesanan pelanggan di Vietnam. "Beruang madu itu dibunuh, lalu dagingnya dimakan. Tulang-tulangnya dan kuku Beruang yang dipesan oleh pelanggannya di Vietnam," ujar Suryadi.
"Waktu awal kita buka kardus berisi bagian tubuh Beruang Madu itu, masih ada ulatnya. Jadi diperkirakan, ini tidak lama ya. Kurang dari 1 tahun, 55 beruang madu itu dibunuh oleh pelaku," ungkap Suryadi.
Pelaku, lanjut Suryadi, memang cukup cerdik. Meski dia tinggal di Samarinda, namun mengirimkan paket berisi bagian tubuh Beruang Madu itu melalui kantor pos Tenggarong, di Kutai Kartanegara.
"Kalau melalui kantor pos besar Samarinda, paket begini pasti ketahuan karena pemeriksaan sangat ketat," jelas Suryadi.
Sementara, penyidik Balai Gakkum Kalimantan Annurahman menambahkan, Sabri memang memiliki pelanggan tetap di Vietnam.
"Pengakuan tersangka ini, pengiriman pertama sempat lolos. Juga bagian tubuh Beruang Madu. Di Vietnam, dihargai sangat mahal. Jadi memang dia ini, berdasarkan pesanan kemudian memburu," sebut Annurahman.
"Tidak sulit buat tersangka ini menemukan beruang madu. Karena sebelum tinggal di Samarinda dia ini tinggal di pedalaman Kalimantan Timur. Hingga kemudian tinggal di Samarinda," tambah Annurahman.
Sabri berhubungan dengan pelanggan di Vietnam melalui online. "Tersangka ini, menawarkan secara online. Pengakuan dia sementara baru tujuan Vietnam. Ada tidaknya negara lain, atau dia terlibat jaringan penyelundupan organ satwa masih kita selidiki dan sidik. Karena ini adalah masih hasil penyidikan sementara," ucapnya.
Diketahui, kasus itu terbongkar dari kecurigaan petugas Bea Cukai Balikpapan, terhadap isi paket 14 Juli 2017 lalu, tujuan Vietnam. Belakangan diketahui berisi tulang belulang satwa dilindungi.
Hingga akhirnya diketahui, pemilik paket adalah Hadu, tak lain adalah Sabri, selaku pemilik paket dan pelaku pembunuh satwa Beruang Madu.