6 Hari Berturut-turut, Karhutla di Musi Banyuasin Hanguskan 932 Hektar Lahan
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, lahan yang terbakar mayoritas berada di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lincir. Sementara sisanya tersebar di wilayah lain dalam kabupaten yang sama.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, belum juga padam sejak terjadi enam hari lalu. Lahan yang terbakar tercatat 932 hektar.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, lahan yang terbakar mayoritas berada di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lincir. Sementara sisanya tersebar di wilayah lain dalam kabupaten yang sama.
-
Di mana contoh tempat wisata hutan mangrove di Jakarta? Di Indonesia, ada banyak hutan mangrove yang saat ini dijadikan tempat wisata alam. Salah satunya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
"Tercatat sudah ada 932 hektar lahan yang terbakar selama enam hari ini. Api mulai menjalar ke arah Jambi," ungkap Ansori, Senin (19/8).
Menurut dia, asap yang ditimbulkan dari kebakaran mengarah ke Jambi. Akibatnya, operasional penerbangan di kota itu sempat terganggu. Beruntung, beberapa hari lalu hujan turun di kota itu sehingga cukup menstabilkan udara.
"Untuk Singapura belum, masih jauh karena arah angin yang lebih ke barat," kata dia.
Dikatakannya, proses pemadaman di Muara Medak masih berlangsung oleh tiga unit helikopter dan dibantu tim darat. Sementara upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tak kunjung disetujui BNPB karena awan belum efektif.
"Kalau armadanya sudah stand by, juga lebih enak karena kalau awan sudah memungkinkan tinggal tabur garam dan tidak perlu menunggu persetujuan lagi dari pusat. Tapi belum juga disetujui sejak pengajuan tiga bulan lalu," ujarnya.
Dia menambahkan, titik panas di Sumsel mayoritas berada di Musi Banyuasin. Dari pantauan satelit LAPAN pada hari ini tercatat ada 92 hotspot di kabupaten itu, sementara 47 titik tersebar di Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Banyuasin, Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, Ogan Komering Ulu, OKU Timur, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir.
"Titik panas semakin banyak karena hujan belum turun dan lahan kering," pungkasnya.
Baca juga:
Polda Kalbar Tangkap 40 Tersangka Kasus Kebakaran Hutan
30 Anggota Manggala Agni Upacara HUT ke-74 RI di Lokasi Kebakaran Hutan
Kebakaran Selama 9 Jam, 15 Hektare Lahan di Kaltim Hangus Terbakar
Brimob Bantu Padamkan Lima Hektare Lahan di Rokan Hilir
Ratusan Hektare Lahan Terbakar di Musi Banyuasin, Polisi Periksa 9 Saksi
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Kebakaran Lahan di Palangka Raya
Banyak Sumur Bor Kering, Petugas Kesulitan Padamkan Kebakaran Lahan di Palangka Raya