6 Pemuda Kalbar bunuh bekantan untuk dimasak sebagai lauk makan
Ke enam warga Kalbar itu menjadi viral di media sosial facebook lantaran memamerkan foto bekantan mati hasil buruan.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur bersama Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) Brigade Enggang, meringkus 6 orang pemuda Kalimantan Barat, diduga sebagai pembunuh satwa primata Bekantan (Nasalis Larvatus), dan memajangnya di jejaring sosial facebook.
Keenam terduga pelaku itu, ditangkap Selasa (14/6) lalu, di sebuah camp pekerja perusahaan kayu di kawasan Desa Lebak Silong, kecamatan Sebulu, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Bagaimana cara warga Sampangan mengatasi kucing liar? Warga yang khawatir kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu mengevakuasi hewan tersebut.
-
Kenapa Jalak Bali dianggap sebagai simbol pelestarian satwa liar? Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah salah satu burung khas Indonesia yang terancam punah dan menjadi simbol pelestarian satwa liar.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Siapa yang memiliki hobi koleksi satwa liar? Miliki Hobi Koleksi Satwa Liar, Ternyata Ini Alasan Ketua MPR Bambang Soesatyo Bikin Melongo Bambang Soesatyo ternyata memiliki hubungan yang spesial dengan satwa liar yang ada di rumahnya.
Foto keenamnya memajang Bekantan mati usai mereka bunuh, menjadi sorotan netizen, hampir dua pekan terakhir. Netizen meminta aparat, menangkap keenamnya. Diketahui, belakangan keenamnya adalah warga Kalbar.
"Benar, sumber awal ya kami dapatkan dari BKSDA Kalbar. Keenam pemuda itu, ternyata warga Kalbar yang berada di Kaltim. Maka itu di Kaltim, melakukan penyelidikan, bersama dengan SPORC," papar Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Sunandar, kepada merdeka.com, Kamis (16/6).
Tidak ada perlawanan dari keenam terduga pelaku, saat diringkus petugas. Keenamnya memang, meski berstatus warga Kalbar, namun tengah bekerja perusahaan perkayuan di Kutai Kartanegara, di Kalimantan Timur.
"Keenamnya adalah warga Sambas, Kalimantan Barat yang kerja kayu di sini," terang Sunandar.
Saat ini, keenam warga Kalbar itu dalam penanganan Balai Penegakkan Hukum, Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakum LHK) Wilayah Kalimantan yang juga berkantor di Samarinda, Kaltim.
"Sekarang, SPORC berada di bawah balai Gakkum LHK ya, sesuai dengan perundang-undangan baru yang berlaku. Peran kami, tetap ada karena kami menangani persoalan Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Sunandar.
Diketahui, hewan bekantan adalah monyet berhidung panjang salah satu satwa primata Kalimantan. Bekantan masuk dalam daftar satwa yang dilindungi, mengacu undang-undang Nomor 05/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati, diperkuat dengan PP No 07/1999.
"Ya, jelas bekantan adalah satwa dilindungi," tegas Sunandar.
Dalam keterangan sementara kepada tim penyidik, keenam warga Kalbar itu, memang sengaja membunuh bekantan, untuk disantap sebagai lauk makan.
"Keterangan sementara, Bekantan diburu mereka lalu dibunuh, dimasak dan kemudian dimakan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Sunandar.
Ke enam pelaku kini berada dalam penahanan Polres Kutai Kartanegara, yang memiliki wewenang melakukan penahanan. Meski demikian, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Penegakkan Hukum KLHK Kalimantan terus menangani kasus tersebut.
"Yang kita amankan ada barang bukti berupa senjata api, tulang-tulang juga ada potongan tangan diduga tangan bekantan. Tapi itu kita lakukan uji forensik lagi lebih jauh," kata Sunandar.
"Soal berapa kali mereka melakukan perburuan bekantan, kami belum bisa jelaskan lebih jauh karena mereka ditangani penyidik Balai Gakkum," katanya.
Diketahui, ke enam warga Kalbar itu, menjadi viral di media sosial facebook, lantaran memamerkan foto bekantan mati hasil buruan. Netizen pun mengecamnya dan BKSDA Kalbar melakukan penyelidikan. Diketahui keenam warga Kalbar yang sedang bekerja di Kalimantan Timur.
Berdasarkan petunjuk dari BKSDA Kalbar, keenam warga Kalbar itu akhirnya dibekuk di Kutai Kartanegara, 14 Juni 2016 lalu oleh SPORC Brigadi Enggang dan BKSDA Kalimantan Timur, di sekitar camp tinggal mereka di kecamatan Sebulu, sebagai pekerja kayu.
(mdk/cob)