8 Keluarga dari 3 Korban Sriwijaya Air Asal Pontianak Siap Diambil Sampel DNA
Kapolres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan, delapan anggota keluarga tersebut tiba di Bandara Soekarno-Hatta, dengan menumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-185 tujuan Pontianak-Cengkareng, Soekarno-Hatta.
Delapan anggota keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 asal Pontianak tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (13/1) siang. Berdasarkan informasi yang didapat, kedelapan anggota keluarga yang datang itu adalah para saudara kandung dari tiga korban penumpang pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) kemarin.
Kapolres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan, delapan anggota keluarga tersebut tiba di Bandara Soekarno-Hatta, dengan menumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-185 tujuan Pontianak-Cengkareng, Soekarno-Hatta.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
"8 anggota keluarga ini tiba pukul 10.15 WIB dari terminal 2E, kemudian kami kawal dan mengantarkan ke posko Crisis Center di 2D," kata Adi dikonfirmasi Rabu (13/1).
Dia menjelaskan, 8 anggota keluarga itu adalah keluarga dari manifest atas nama Ricko, Beben Sopian & Razanah dan keluarga atas nama penumpang Supiyanto. Selanjutnya, setelah permintaan dokumen dan melengkapi berkas di Posko Crisis Center untuk proses klaim asuransi Jasa Raharja, keluarga diantar dan dikawal polisi ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan antemortem.
"Para keluarga mendapat trauma healing oleh petugas dan melengkapi berkas dokumen yang diminta. Selanjutnya, mereka kami antarkan ke RS Polri Kramat Jati dan Hotel Mercure Gatot Subroto," ujar dia.
Polisi belum dapat merinci jumlah keluarga korban yang telah datang ke Posko Crisis Center Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta hingga saat ini.
"Belum, informasinya sore ini juga akan ada keluarga yang tiba dari Pontianak. Semua kami siapkan pengantaran dan pengawalannya," tandasnya.
Diketahui, tiga korban Sriwijaya Air SJ-182 kembali teridentifikasi. Mereka terkonfirmasi melalui hasil validasi empat kantong jenazah.
"Tim Inafis Polri berhasil identifikasi tiga korban. Dan atas dasar kemanusiaan serta kondisi psikologis terhadap keluarga korban, kami tak akan menayangkan foto maupun bentuk body part yang kami periksa sehingga kami hanya sebutkan identitas korban," ujar Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification (Inafis) Polri Brigjen Hudi Suryanto saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1).
Tiga korban baru teridentifikasi antara lain Asy Habul Yamin dengan nomer kantong temuan 0072 dan 0029. Dari dua kantong tersebut diketahui memiliki identitas yang sama.
"Jadi ada dua bagian tubuh yang merupakan satu kesatuan. Korban kelahiran Sintang, 31 Mei 1984, pria, dan beragama Islam, tinggal di Pesanggrahan, dengan nomor manifes 40," jelas Hudi.
Korban kedua yang teridentifikasi dari kantong bernomor 0020, bernama Fadly Satrianto. Berjenis kelamin pria, kelahiran Surabaya 6 Desember 1982, beragama Islam. Alamat, Teluk Penanjung, Flamboyan Jawa Timur, terdaftar dengan nomer manifest 31.
"Ini adalah co-pilot Sriwijaya. Kami sudah perbandingkan sidik jarinya dengan e-ktp telunjuk korban ini cocok," ungkap Hudi.
Korban ketiga yang teridentifikasi, bernama Khasanah dari nomor kantong jenazah 0040. Memiliki tempat tanggal lahir Lamongan 28 Desember 1970. Berjenis kelamin perempuan, beragama Islam, beralamat di Gang Lentoro Jalur III, RT 05/05, Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat.
"Korban terdaftar sebagai penumpang dengan nomor manifest 28. Ini juga sudah kami perbandingan sidik jarinya, jempol kanan antara yang ada di e-KTP dengan bagian tubuh dari kantung mayat tersebut. Kita temukan 12 titik kesamaan, sehingga bisa dinyatakan itu adalah identik," ucap Hudi.
Dengan teridentifikasinya tiga korban hari ini, total sudah ada empat korban yang berhasil diketahui. Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri saat ini telah mengungkap satu identitas korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182. Adapun nama korban ialah Okky Bisma seorang warga Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Okky merupakan korban pertama yang berhasil diidentifikasi. Mengacu pada manifes, Okky merupakan pria kelahiran Jakarta 1991. Data-data tersebut dikatakan cocok dengan yang terdapat dalam data E-KTP milik Dukcapil.
Baca juga:
BMKG: Cuaca Buruk Pencarian Korban Sriwijaya SJ 182 Sejak Dini Hari
Ini 7 Penyelam Kopaska yang Temukan FDR Black Box Sriwijaya Air
Cerita Penyelam TNI AL Temukan FDR Black Box Sriwijaya Air Tertanam dalam Lumpur
Keluarga Kru Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Minta Jenazah Dimakamkan di Surabaya
Sempat Alami Kesulitan, Ini Detik-Detik Penyelam TNI AL Temukan Black Box Sriwijaya
Tim SAR Tunggu Cuaca Kondusif Lanjutkan Pencarian Korban dan Puing Sriwijaya Air