8 Mayat di Selat Malaka Diperkirakan Sudah Satu Pekan Mengambang
Sebagian jasad tak utuh karena ada bagian kepalanya yang hilang. Namun, tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau memperkirakan mereka sudah lama mengapung di air.
Sebanyak 8 mayat ditemukan mengapung di Perairan Teluk Pambang, Kecamatan Bantan, Bengkalis, Riau, yang berdekatan dengan Selat Malaka. Jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk di autopsi.
Sebagian jasad tak utuh karena ada bagian kepalanya yang hilang. Namun, tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau memperkirakan mereka sudah lama mengapung di air.
-
Apa yang dilakukan Mayangsari di pulau pribadi? Mayang menikmati waktu bersama putrinya di laut yang luas. Kebahagiaan Mayang tak terkira karena bisa bermain bersama Khiran.
-
Siapa yang diajak Mayangsari berlibur di pulau pribadi? Mereka menikmati liburan di pulau pribadi milik keluarga Bambang yang terletak di Kepulauan Seribu, utara Jakarta.
-
Kapan es selendang mayang biasanya disantap? Terdapat berbagai macam menu takjil yang lezat saat berbuka.
-
Siapa yang menemukan mayat perempuan itu? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono. Ia tak sengaja menemukan mayat tersebut saat melakukan patroli rutin."Saya melakukan aktivitas patroli rutin. Kemudian muter-muter di situ karena saya senang mendengar suara burung berkicau kemudian ngopi sambil duduk. Saat membuka teko, ada mayat itu langsung turun saya," kata Suyitno, Jumat (13/9).
-
Apa yang dimaksud dengan es selendang mayang? Es selendang mayang memiliki cita rasa manis dan menyegarkan. Ini adalah sajian es manis dengan kue lembut berwarna hijau dan merah yang menjadi isian.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
"Kalau diestimasikan mayat itu sudah lebih dari 1 minggu berada di air. Memang dilihat kondisinya cocok," ujar Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto, Senin (3/12).
Tim Disaster Victim Identification (DVI) sempat mengalami cukup kesulitan untuk mengidentifikasi 8 mayat ini. Sebab, kondisi mereka sudah membusuk. Dari pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Tidak ada ditemukan tanda kekerasan, karena kondisi juga sudah membusuk. Jadi kita tidak ketemu itu. Kami sulit mengenali wajahnya," sebutnya.
Selain kesulitan untuk mengenali wajah para korban, tim DVI juga tidak bisa mengambil sidik jari mereka. Karena jari-jari mayat sudah membusuk.
"Sidik jari hampir mustahil dilakukan karena sebagian besar kondisi sudah membusuk," ujarnya.
Tak kehabisan cara, tim medis kepolisian mengidentifikasi melalui susunan gigi dan DNA para korban. "Ini langkah terakhir. Di samping itu, kita temukan data sekunder seperti propertis dan medis, seperti luka bekas operasi, tato dan lainnya juga diidentifikasi," kata dia.
Dalam proses identifikasi para korban, tim DVI mengambil data antemortem maupun posmortem. Untuk antemortem, data yang diambil dari fisik korban sebelum meninggal. Sedangkan posmortem diambil dari data fisik korban setelah meninggal.
"Jadi yang dilakukan pemeriksaan dengan prosedur DVI, karena ini suatu bentuk standar bencana atau kecelakaan. Kami gak lihat ini suatu pidana atau yang lain. Karena identifikasi yang paling penting terlebih dahulu," bebernya.
Untuk sementara, dari 8 yang ditemukan sudah ada 3 mayat yang berhasil teridentifikasi identitasnya. Pertama adalah Ujang Chaniago (48) berasal dari Lubuk Nyiur, Dusun V Koto Mudiek, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Kemudian Mimi Dewi (32) warga Jalan Lansano, Kelurahan Taratak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Terakhir Maya Karina (37) warga Mentikan, RT 020/RW 02, Desa Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
"Untuk para korban yang sudah berhasil teridentifikasi, sudah dibawa oleh keluarganya," pungkasnya.
Baca juga:
Diduga Korban Pembunuhan, Mayat Wanita Berhelm Ditemukan di Boyolali
Tiga Mayat Mengapung Kembali Ditemukan di Selat Malaka, Total Jadi 7 Jenazah
Nelayan Kembali Temukan Mayat Laki-Laki di Selat Malaka
Satu Mayat yang Ditemukan Mengambang di Selat Malaka Ternyata Warga Sumbar
Pria Pemberi Tips buat Ciktuti Iin Puspita Penuhi Panggilan Polisi