Abu Ibrohim terduga teroris di Kampar, dikenal rajin ikut gotong royong
BS alias Abu Ibrohim ini ternyata baru menempati rumah kontrakan-nya di Perumahan Pandau Permai, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar selama enam bulan ini.
Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap 4 terduga teroris, di Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa (24/10). Keempatnya ditangkap di lokasi dan tempat yang berbeda, mereka semua diciduk saat berada di jalanan.
Dua teroris awal, W alias Abu Afif (42) dan BS alias Abu Ibrohim (31) ditangkap di Perumahan Pandau Permai Kabupaten Kampar pukul 07.15 WIB. Abu Afif merupakan pimpinan para terduga teroris ini.
Sedangkan dua terduga teroris lagi inisial YH dan HD diciduk di Kelurahan Tangkerang Kota Pekanbaru pukul 08.00 WIB, dan Perumahan Griya Anggrek Kabupaten Kampar pukul 10.00 WIB.
BS alias Abu Ibrohim ini ternyata baru menempati rumah kontrakan-nya di Perumahan Pandau Permai, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar selama enam bulan ini.
Dia ternyata berasal dari kampung halamannya di Lubuk Basung, Sumatera Barat yang pindah ke Pandau. Dia sedang mengurus administrasi surat pindah dari Lubuk Basung ke Kampar.
"(Abu Ibrohim) baru enam bulan tinggal di sini, dia pernah bilang berasal dari Lubuk Basung, Sumbar. Dan belakangan ini sedang mengurus surat pindah. Waktu pindah ke sini, dia lapor ke saya," ujar Ketua RT 03 RW 15, Perumahan Pandau Permai, Zainul Arifin kepada merdeka.com, Selasa (24/10).
Zainul tidak pernah curiga tentang aktivitas Abu Ibrohim. Sebab, terduga teroris ini tinggal di rumah kontrakan tersebut bersama seorang istri dan seorang anak yang masih kecil. Keluarganya ikut diamankan, namun hanya sebatas saksi.
"Dia pindah ke sini bersama anak dan istrinya. Anaknya satu laki-laki," kata Zainul.
Abu Ibrohim selama tinggal di daerah tersebut, ternyata rajin ibadah salat ke masjid, dan mengikuti kegiatan sosial seperti gotong royong bersama warga setempat.
"Dia sering salat ke masjid, tidak ada mencurigakan. Kalau ada kegiatan gotong royong, dia selalu ikut bersama kami," ujar Zainul.
Menurut Zainul, Abu Ibrohim diamankan Densus 88 bukan di rumahnya. Melainkan ketika Abu Ibrohim menjemput istrinya di rumah itu. "Setahu saya tadi diamankannya tidak di rumah, tapi di luar sana," kata Zainul.
Tim Densus mengamankan sejumlah dokumen dan barang bukti lainnya dari dalam rumah kontrakan Abu Ibrohim. Petugas Densus masuk ke rumahnya bersama Kapolres Kampar AKBP Deni Oktavianto, didampingi Ketua RT, Zainul.
"Tadi dibawa barang-barang ada dokumen, ada bawa buku-buku juga dari dalam," ujar Zainul.
Sementara itu, Kapolres Kampar AKBP Deni, enggan memberikan keterangan rinci atas penggeledahan tersebut. "Kita hanya membantu saja," kata Deni.