Agar efisien, PG Kremboong olah ampas tebu jadi bahan bakar
"Tahun 2015, ditargetkan pengoperasian mesin parik tanpa bahan bakar minyak (BBM)," kata Subiyono.
Pabrik Gula (PG) Kremboong, Sidoarjo, Jawa Timur, segera mengoptimalkan mesin produksi gula berbahan bakar ampas tebu. Bila itu dilakukan, perusahaan milik PT Perkebunan Nasional (PTPN)X itu bisa melakukan efisiensi biaya sebab menghemat energi bahan bakar minyak (BBM).
"Tahun 2015, ditargetkan pengoperasian mesin parik tanpa bahan bakar minyak (BBM)," kata Direktur Utama PTPN X, Subiyono di PG Kremboong, di Krembung, Sidoarjo, Kamis (14/8).
Dia memaparkan, ampas tebu adalah bahan bakar hasil produk samping dalam proses pengolahan tebu menjadi gula. Satu ton tebu bisa menghasilkan sekitar 300 kilogram ampas yang bisa digunakan untuk bahan bakar pabrik.
"Ampas tebu itu bahan bakar alami. Jadi kalau PG bisa menghasilkan ampas, berarti PG itu efisien. Ampasnya bisa digunakan untuk menggerakkan mesin tanpa harus menggunakan BBM atau batubara," ujar pria yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) itu.
Dulu, lanjut dia, Belanda sudah mendesain semua PG bisa mandiri dengan ampas tebu sebagai bahan bakar. "Namun, dalam perjalanannya, banyak PG di Indonesia yang justru menggunakan bahan bakar fosil yang sangat mahal, sehingga menimbulkan inefisiensi."
Karena itulah, sejak empat tahun terakhir, PTPN X mengoptimalkan limbah tebu sebagai bahan bakar mesin pabrik. Sehingga, penggunaan bahan bakar dari fosil makin menurun. Bahkan, kata dia, tahun depan ditargetkan bisa zero BBM untuk pengoperasian pabrik.
"Kami jadikan ampas tebu sebagai indikator. Jika PG tidak bisa hasilkan ampas tebu, berarti PG tersebut tidak berkinerja baik. PG yang bisa menghasilkan ampas tebu berarti kinerja mesinnya baik. PG yang bisa menghasilkan ampas tebu juga menunjukkan budidaya lahan yang baik," papar dia lagi.
Dia mencontohkan, kinerja PG Kremboong cukup baik, sehingga mempunyai manajemen ampas tebu yang baik pula. PTPN X telah menginvestasikan dana sekitar Rp 3 miliar untuk PG Kremboong, antara lain untuk mesin Press Ball dan Conveyor Radial.
"Dengan revitalisasi pada 2013, saat ini kapasitas giling PG Kremboong mencapai 2.700 ton tebu per hari. PG Kremboong bisa menghasilkan 2,8 ton ampas tebu per jam. Dalam satu tahun bisa mencapai 5.103 ton ampas tebu," katanya.
Dengan kelebihan ampas tebu tersebut, PG Kremboong bisa memakainya untuk bahan bakar operasional pabrik, sehingga tidak membutuhkan BBM. Ampas tebu tersebut bisa dipasok untuk PG lain dan dijual ke pihak lain.
"Hingga akhir musim giling ini, PG Kremboong menargetkan bisa mendapatkan kelebihan ampas sekitar 8.480 ton yang akan dijual, sehingga secara ekonomis, bisa mendapatkan keuntungan."
"PG Kremboong menjadi model yang baik (role model) pengelolaan PG berkapasitas giling antara 2.000-3.000 ton tebu per hari. Dan PG dengan kapasitas tersebut sangat banyak di Indonesia," tandas Subiyono.