Agar tak mudah dipecah belah, masyarakat diminta berpegang pada Pancasila
Indonesia adalah negara yang beragama dan berbudaya sehingga tidak perlu dipertentangkan. Adanya keberagaman di masyarakat justru membuat bangsa kuat dengan berpegang pada Pancasila.
Indonesia adalah negara yang beragama dan berbudaya sehingga tidak perlu dipertentangkan. Adanya keberagaman di masyarakat justru membuat bangsa kuat dengan berpegang pada Pancasila.
"Perpaduan itulah yang menjadi sebuah kekuatan dalam Pancasila sebagai fundamental bernegara kita yang syarat dengan harmoni," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Syaiful Bakhri dalam keterangannya, Kamis (12/4).
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.
Untuk itulah, Dia mengajak seluruh pihak untuk menjaga harmonisasi dan perdamaian dengan tidak terpancing untuk melakukan hal-hal yang mengancam keutuhan bangsa. Apalagi bangsa Indonesia tengah menatap tahun politik dengan akan digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, Pemilu Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Karena itulah, integrasi agama dan budaya perlu dikuatkan kembali. Keduanya tidak bisa dicampuradukan, tetapi tidak bisa dipisahkan apalagi dipertentangkan," tuturnya.
Menurutnya, sangat tidak elegan bila ada kelompok atau golongan yang sengaja membentur-benturkan masalah ini untuk menimbulkan kegaduhan. Apalagi benturan-benturan itu akhirnya bermuara di ranah hukum.
"Hal-hal seperti ini bila semua dikembalikan ke Pancasila, penyelesaiannya akan lebih mudah yaitu dengan musyawarah dan mufakat, seperti tertuang dalam sila keempat," ujar kelompok ahli BNPT ini.
Ia menilai, bila ada konflik kalau segala sesuatunya terus diserahkan pada proses hukum itu tidak akan tercapai perdamaian. Kalau tidak tercapai perdamaian, maka itu akan mengingkari azas Pancasila. Padahal pada sila pertama Pancasila disebutkan semua orang harus berbasis pada Ketuhanan yang Maha Esa. Kemudian sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Tapi kalau adil dalam hukum, siapa yang menang dia mendapatkan keadilan. Jadi adil dalam perspektif hukum banyak yang tidak adil. Tapi keadilan yang dimaknai Pancasila itu indah sekali. Inilah yang harus menjadi pegangan seluruh masyarakat agar kita tidak mudah dipecah belah," ungkapnya.
Syaiful mengungkapkan, musyawarah dan mufakat adalah solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat, sesuai dengan ideologi negara ini. Kalau hal itu terus dilakukan, maka setiap masalah penyelesaiannya tidak harus ke pengadilan.
"Masak kalau orang sudah minta maaf tidak dimaafkan. Semua punya sifat pemaaf. Mengapa kita serahkan pada mekanisme menghukum yang bisa berujung pada disharmonisasi," terangnya.
Syaiful menilai, kalau terjadi disharmonisasi maka persatuan bangsa ini bisa terancam dan akan menimbulkan benih-benih kebencian dan radikalisme. Kalau sudah masuk dalam itu, baik sengaja maupun tidak, jelas bisa mengancam keutuhan NKRI.
Baca juga:
'Musyawarah mufakat buat toleransi di Indonesia jadi kekuatan luar biasa'
'Pancasila harmoni beragama dan berbudaya yang jadi kekuatan Indonesia'
'Pancasila untuk mempersatukan kita semua'
Megawati minta polri bangkitkan semangat Pancasila
Peran ulama dinilai penting jaga keutuhan NKRI