Aher ingin OJK hadir di Jabar Selatan
Hal tersebut menurutnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. "Tentu saja dampaknya kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) mengharapkan agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka Kantor Regional cabang di kawasan Jabar bagian selatan.
Keinginan Aher disampaikan usai meresmikan gedung baru Kantor Regional 2 OJK Jabar di Jalan IR H Djuanda, Dago, Bandung, Jumat (10/3).
"Saya menyambut baik kalau ada ide dibuat Kantor Regional OJK baru di kawasan selatan Jabar karena daerahnya luas, potensinya tinggi agar industri jasa keuangan makin sehat dan mampu menghadirkan pertumbuhan ekonomi dengan baik," katanya dalam rilis yang diterima merdeka.com, Sabtu (11/3).
Hal tersebut menurutnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. "Tentu saja dampaknya kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Kalaupun tidak membuka Kantor Regional OJK di kawasan Jabar selatan, Aher meminta agar OJK lebih intensif melayani masyarakat di pelosok. Seperti dengan memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini dapat dengan mudah diakses masyarakat atau bekerjasama dengan lembaga yang ada seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Untuk melayani masyarakat dipelosok tentu ada banyak cara,manfaatkan IT atau bekerjasama dengan lembaga seperti BUMDes," tuturnya.
Dengan diresmikannya gedung baru Kantor Regional 2 OJK Jabar yang merupakan kantor regional pertama di Indonesia yang dimiliki OJK, Aher juga mengharapkan akan berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jabar.
Selain melakukan pengawasan dan bimbingan, OJK juga harus melakukan dorongan untuk hadirnya sebuah mata rantai perekonomian dari hulu ke hilir secara sehat.
"Mudah-mudahan dengan kantor baru semangat lebih menggebu untuk melayani masyarakat Jabar dalam hal edukasi keuangan, pengawasan industri keuangan, bimbingan dan tentunya industri ini ada di hilir yang diminati banyak orang," ungkapnya.
OJK Jabar juga tidak berhenti hanya memikirkan sehatnya saja jasa keuangan di lapangan atau tidak lagi adanya jasa keuangan bodong, tetapi disaat yang sama jasa keuangan tersebut harus diatur dengan baik agar antara denyut ekonomi di sektor hulu, tengah hingga hilir berjalan baik.
"Selamat mudah-mudahan memberikan manfaat bagi masyarakat Jabar," ucap Aher.
Kepala Kantor Regional 2 OJK Jabar Sarwono menuturkan OJK mulai berdiri tahun 2011 dan baru beroperasi secara penuh mengawasi industri jasa keuangan pada tahun 2013. Kantor Regional 2 OJK Jabar telah resmi menempati gedung baru sejak 6 Juni 2016 yang sebelumnya berkantor di Gedung Bank Indonesia Perwakilan Jabar di Jalan Braga Bandung.
"Kanreg 2 OJK Jabar sangat memiliki peran strategis, bukan hanya mengawasi perbankan tapi juga pada pasar modal, non bank dan melakukan edukasi serta perlindungan konsumen," ujar Sarwono.
Industri keuangan di Jabar menurutnya saat ini cukup banyak dan beragam. Terdapat 240 Bank Perkreditan Rakyat (BPR), puluhan kantor bursa efek yang melakukan penawaran dan pelayanan terhadap produk pasar modal, industri keuangan non bank, asuransi, leasing dan lembaga pembiayaan lainnya yang cukup banyak serta berkantor pusat di Bandung.
"Tentu saja ini mewarnai dan membuat peran OJK Jabar semakin terasa. Kami bukan hanya ingin mendorong industri keuangan di Jabar berjalan baik tapi juga punya kontribusi nyata terhadap pembangunan perekonomian di Jabar," jelasnya.