Air di Desa Gerokgak beraroma busuk, warga duga dicampur pestisida
Air di Desa Gerokgak beraroma busuk, warga duga dicampur pestisida. Kondisi ini membuat warga panik. Warga menduga kondisi air itu dilakukan oleh oknum tertentu sebagai aksi sabotase.
Warga Desa Tinga-tinga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, dibuat resah menyusul tercemarnya air desa dimanfaatkan warga beraroma busuk. Aroma tak sedap itu diduga lantaran air tercampur pestisida atau racun hama.
Kondisi ini membuat warga panik. Warga menduga kondisi air itu dilakukan oleh oknum tertentu sebagai aksi sabotase.
Hingga saat ini, masih belum diketahui siapa pelakunya. Sejumlah warga pun kini enggan memanfaatkan air yang dikelola oleh BumDes Tinga-tinga untuk dikonsumsi.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dipertandingkan dalam Jelajah Bukit Pelangi? Mereka akan memperebutkan hadiah menarik seperti satu unit mobil, 20 motor, 40 keping emas dll.
-
Mengapa menanam di Bulan dianggap penting? Pertanian di Bulan dapat menjadi bebas hama dan gulma, juga penggunaan pestisida yang dapat merusak lingkungan.
-
Mengapa tradisi Kelekak sangat penting bagi pelestarian lingkungan di Bangka Belitung? Kelekak dilakukan dengan sengaja agar lahan yang sudah tidak ditanami oleh suatu tumbuhan akan digantikan dengan tanaman buah seperti durian, cempedak, duku, dan jenis tanaman lainnya. Seluruh tanaman tersebut ditinggal dan dibiarkan tumbuh hingga menjadi hutan tanaman buah di kemudian hari.
-
Apa masalah utama dalam pencemaran lingkungan? Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
-
Apa yang dimaksud dengan pecinta lingkungan? Pecinta lingkungan adalah suatu kelompok yang peduli terhadap kelestarian dan kesehatan alam. Biasanya kelompok ini berupa komunitas yang di dalamnya tergabung orang-orang yang menaruh perhatian sama tentang isu-isu lingkungan.
Dari informasi dihimpun menyebutkan, diketahuinya air Desa tercampur dengan pestisida, berawal dari salah seorang warga Dusun Juntal, Desa Tinga-tinga, Ketut Sugiarta (23), mencuci tangan pada pipa saluran air di halaman rumahnya.
Saat mencuci tangan, Sugiarta tiba-tiba mencium bau pestisida dari air. Ia pun curiga dan langsung mengecek air yang ada di bak kamar mandi. Saat dilihat, ternyata air yang dikeluarkan dari keran dan yang ada di bak kamar mandi terluhat keruh dan beraroma tak sedap.
Sugiarta pun langsung melaporkan kepada Perbekel Desa Tinga-Tinga, Made Suardipa (55) terkait kondisi tersebut. Perbekel Suardipa yang koordinasi dengan BumDes langsung memastikan air bersih yang terbukti telah tercampur dengan racun hama pestisida.
Perbekel Suardipa mengatakan, dari laporan warga, pihaknya langsung mematikan air bersih di Desanya dan meminta warga untuk sementara waktu tidak mengonsumsi air bersih yang dikelola BumDesa Desa setempat. Bahkan Suardipa mengaku, kasusnya kini sudah dilaporkan ke Mapolsek Pelabuhan Laut Kawasan Celukan Bawang, melalui Bhabinkamtibmas untuk dilakukan pengecekan.
"Kami belum tahu yang sebenarnya apa yang terjadi. Namun yang jelas air pada bak penampungan yang dikelola bumDes desa kami sudah tercemar dengan pestidida, itu secara kasat mata kami melihat, karena air keruh berwarna putih, kemudian berbau pestisida," ungkapnya.
Syukurnya selama ini air desa tifak pernah dimanfaatkan warga untuk dikonsumsi. Sejumlah warga menyebut hanya dimanfaatkan untuk MCK, mencuci makanan dan minum ternak.
"Kami himbau ke warga tidak memanfaatkan air desa untuk keperluan apapun. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Suardipa.
Anggota Polsek Celukan Bawang yang menerima informasi langsung mendatangi lokasi. Di lokasi, Anggota langsung menuju bak penampungan air dan mengambil beberapa sample air pada bak penampungan III dan IV, termasuk juga mengambil sample air yang ada di bak kamar mandi milik salah satu warga yang diduga telah tercemar dengan pestisida itu, untuk dibawa ke Labfor dilakukan uji.
Sementara itu, Kapolsek Pelabuhan Laut Kawasan Celukan Bawang, AKP. Ketut Wisnaya mengatakan, pihaknya sudah mengambil beberapa sample air untuk dicek.
"Kami masih belum bisa pastikan. Tapi, sample air sudah kami ambil nanti kami bawa ke laboratorium untuk memastikan kandungan air itu," kata Wisnaya.
Untuk sementara, upaya penanganan masih terus dilakukan anggota kepolisian terkait dugaan sabotase. "Ini masih penyelidikan, soal ada dugaan sabotase, namun kami akan masih melakukan pengembangan," pungkasnya.
Baca juga:
Limbah asal Korsel dibuang ke Kali Lamong, 3 tersangka dibekuk
Hasil studi sebut limbah pil KB bikin ikan jantan jadi banci
JK bertemu dubes 3 negara Eropa, RI komitmen dukung Paris Agreement
Potret pemandangan gunung sampah di Sri Lanka
Trump putuskan AS hengkang dari Perjanjian Paris, dunia kecewa
Potret suram Kali Sekretaris dipenuhi tumpukan sampah
Kerusakan lingkungan, es di Puncak Jayawijaya bakal lenyap pada 2020