Air Mata Bahagia Warga Perbatasan Timor Leste Dapat Sumur Bor hingga Lampu Solar Cell
Walaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.
Walaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.
- Berurai Air Mata Warga Perbatasan di Lampung saat Hunian Mereka Dirusak Kawanan Gajar Liar
- Atasi Kekeringan, Bantuan Air Bersih Disalurkan untuk Warga Sukamakmur Bogor
- FOTO: Pemanfaatan Listrik Tenaga Surya Mulai Diminati Warga Ibu Kota
- Hilang di Timor Leste, WN China Lagi Teliti Pertambangan Tewas Tanpa Busana di Perbatasan
Air Mata Bahagia Warga Perbatasan Timor Leste Dapat Sumur Bor hingga Lampu Solar Cell
Isak tangis warga Dusun Kampung Lama Webereliku ketika wilayah mereka diterangi 12 lampu solar cell dari Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak.
Kampung Lama Webereliku merupakan dusun terpencil di Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang kurang perhatian pemerintah setempat sejak Indonesia merdeka.
Walaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.
Keluhan masyarakat setempat membuat Kapolres Belu AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak tergerak hatinya.
Dia kemudian perintahkan anggotanya untuk mengecek jumlah lampu, yang bisa menerangi seluruh kampung.
Atas laporan anggotanya, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak langsung mengunjungi Kampung Lama Webereliku dengan membawa 12 buah lampu solar cell.
Masyarakat setempat pun antusias menyambutnya.
AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak bersama anggotanya membantu masyarakat menggali tanah untuk memasang tiang lampu.
Setelah berjibaku, solar cell pun menyala menerangi kampung sehingga membuat warga memeluk Kapolres Belu dan menangis.
AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak mengatakan, penyerahan bantuan solar cell tersebut untuk menjawab permintaan masyarakat, yang selama ini mengandalkan lampu pelita sebagai sumber cahaya.
"Dengan bantuan 12 lampu solar cell ini diharapkan mampu menjadi solusi warga yang hidup 100 tahun dalam kegelapan," ujar Richo, Selasa (5/3).
"Kita tahu zaman sekarang semuanya selalu berhubungan dengan listrik. Tanpa adanya listrik seperti saat ini, sangat terasa membebani warga apalagi ketika akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi mereka," tambah Richo.
Masyarakat tidak dapat menahan haru, lalu menangis sambil memeluk AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak. Tidak hanya lampu solar cell, dia sudah memberikan bantuan berupa sumur bor, serta perbaikan jalan dusun.
"Terima kasih sekali sudah bantu kami Bapak Kapolres. Kami sudah dibantu banyak oleh Bapak Kapolres seperti sumur bor, perbaikan jalan dusun hingga lampu solar cell," ucap warga bernama Manuel Luan.
Ucapan terima kasih juga diucapkan warga lain bernama Maria. Dia mendoakan AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak panjang umur dan mudah rejeki.
"Bantuan ini adalah jawaban atas doa-doa kami selama ini. Kami bersyukur karena apa yang kami nantikan akhirnya menjadi kenyataan berkat bantuan Kapolres Belu. Sehat terus dan selalu dapat rejeki Bapak Kapolres," tutup Maria.