Ajak tertib lalu lintas, polisi di Gunung Kidul pakai kostum wayang
Kasat Lantas Polres Gunung Kidul, AKP Samiyono mengatakan, sosialisasi sengaja menggunakan tokoh punokawan karena lekat dan dekat dengan budaya Jawa. Kedekatan ini dipilih agar proses sosialisasi tertib lalu lintas ke masyarakat Gunung Kidul bisa lebih mudah dipahami.
Dalam rangka mensosialisasikan Operasi Simpatik Progo 2017, empat orang anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gunungkidul mengenakan pakaian wayang di titik nol kilometer Gunung Kidul, Kamis (2/3) pukul 07.00 WIB. Mengenakan pakaian Punokawan, keempat polisi ini membawa berbagai poster yang berisi ajakan untuk tertib berlalu lintas.
Kasat Lantas Polres Gunung Kidul, AKP Samiyono mengatakan, sosialisasi sengaja menggunakan tokoh punokawan karena lekat dan dekat dengan budaya Jawa. Kedekatan ini dipilih agar proses sosialisasi tertib lalu lintas ke masyarakat Gunung Kidul bisa lebih mudah dipahami.
"Dengan menggunakan pakaian Punokawan ini kan jadi lain dari biasanya ketika menggunakan seragam. Para pengendara akan lebih tertarik dan gampang diingat jika sosialisasinya dengan cara unik seperti ini," jelas Samiyono.
Samiyono menambahkan bahwa sosok Punokawan itu memiliki filosofi atau gambaran dari sosok yang melayani. Diharapkan, petugas polisi itu bisa melayani masyarakat.
"Saya berharap adanya momentum ini dapat menciptakan kesadaran dan keselamatan dalam berlalu lintas. Sehingga petugas tidak hanya melakukan teguran saja tetapi juga bisa melakukan pendekatan ke masyarakat supaya lebih sadar budaya tertib berlalu lintas," papar Samiyono.
Melihat sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Satlantas Polres Gunungkidul dengan menggunakan pakaian wayang mendapatkan apresiasi dari Markus yang kebetulan sedang melintas di titik nol kilometer ini. Markus berpendapat bahwa dengan menggunakan pakaian wayang, pesan yang disampaikan jadi lebih mudah diingat.
"Sosialisasinya unik. Jadi gampang diingat pesan tertib lalu lintasnya. Kalau sosialisasi pakai pakaian wayang seperti ini jadi bisa dipahami semua masyarakat," kata Markus.
Baca juga:
Polda Metro ancam tilang bus klakson modifikasi 'Om Telolet Om'
Korlantas resmi terbitkan tiga aplikasi berbasis online
Tekan pungli, Polri luncurkan E-Tilang, E-Samsat, dan SIM Online
Dishub Jabar usul kendaraan berat tak lewat jalur selatan
Asosiasi akui pembatasan angkutan barang bikin biaya logistik naik
Libur Natal, lalu lintas angkutan barang dibatasi di 5 jalan tol
Pembatasan angkutan barang bakal berdampak positif bagi Kota Malang
-
Buah apa yang sering diincar polisi? Buah yang sering diincar polisi?" Buahndar narkoba.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).