Akal-akalan Dimas Kanjeng pakai emas Nyi Roro Kidul tipu santri
Penyelidikan terhadap Pendiri Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi, terus dikembangkan. Setelah tersangkut kasus pembunuhan, dia kini terjerat dugaan penipuan dan penggelapan. Bahkan pelaku diduga menggunakan pelbagai cara untuk mengelabui para pengikutnya.
Penyelidikan terhadap Pendiri Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi, terus dikembangkan. Setelah tersangkut kasus pembunuhan, dia kini terjerat dugaan penipuan dan penggelapan. Bahkan pelaku diduga menggunakan pelbagai cara untuk mengelabui para pengikutnya.
Pria akrab disapa Dimas Kanjeng itu, bahkan memiliki banyak benda pusaka pelbagai bentuk. Mulai dari emas hingga keris. Ada dua buah emas miliknya bikin para pengikutnya percaya. Pertama patung emas Nyi Roro Kidul dan satu lagi berbentuk Soekarno sedang hormat.
Benda pusaka itu ditemukan kepolisian Polda Jawa Timur usai melakukan penggeledahan di kediaman Dimas Kanjeng beberapa waktu lalu.
Ada dugaan bahwa benda pusaka milik Dimas Kanjeng itu palsu. Sebab, kepolisian menyebut secara kasat mata tampak terlihat. Namun, mereka tetap menguji kadar keaslian tiap benda pusaka itu.
"Bisa saja dibeli di pasar antik, lalu disampaikan benda pusaka oleh tersangka. Kan benda-benda seperti itu mudah didapat di mana pun," terang Kasubdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim Cecep Ibrahim, Jumat (7/10) kemarin.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, menyebut masih ada barang klenik milik Dimas Kanjeng. Salah satunya milik almarhum Najmiah, korban Dimas Kanjeng asal Makassar, Sulawesi Selatan.
"Apakah semua barang bukti yang diamankan dari salah satu korban penipuan yang dari Makassar itu asli atau palsu. Jadi Untuk uangnya akan dikaji sama BI. Sedangkan emasnya nanti akan dikaji oleh pihak Pegadaian," terang Argo, kemarin.
Selain itu, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel, Amin Yati, mengaku pernah diajak seorang ustaz asal Palembang untuk menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Bahkan untuk membuat para calon korban percaya, ustaz itu meyakini bahwa padepokan Dimas Kanjeng pernah didatangi Presiden Joko Widodo.
"Dia (ustaz) itu mau ngajak saya, dia bilang pernah melihat Pak Jokowi, mantan Kapolri dan Kejagung waktu ada acara di padepokan Dimas Kanjeng," ungkap Amin, Kamis (6/10) lalu.
Namun, kata Amin, dia tak langsung percaya dengan pengakuan pengikut Dimas Kanjeng itu. Sebab, pengakuannya tidak meyakinkan karena sering berubah-ubah.
"Dia terlihat takut, berubah-ubah omongannya. Jadi, tidak tidak bisa dipercayai sebelumnya. Mungkin itu biar meyakinkan saja," ujarnya.
Amin menambahkan, para pengikut Dimas Kanjeng asal Palembang belum menyetor uang untuk digandakan. Hanya saja, mereka sudah mendaftar dan telah datang langsung ke padepokan. "Katanya belum nyetor tapi sudah jadi pengikut, datang ke padepokan Dimas Kanjeng di Jawa itu," pungkasnya.
Baca juga:
Deretan barang bukti Taat Pribadi, dari keris hingga emas Soekarno
Emas Soekarno hingga Nyi Roro Kidul, benda pusaka milik Taat Pribadi
Pastika tak habis pikir banyak orang mau jadi pengikut Dimas Kanjeng
Pasutri penjaga Padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda menghilang
Polisi diminta usut tuntas penipuan penggandaan uang Taat Pribadi
Taat Pribadi berencana ajukan praperadilan terkait penangkapannya
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Bagaimana performa Dimas Drajad di Timnas Indonesia? Sejak saat itu, ia telah tampil sebanyak 13 kali untuk Skuad Garuda dan mencetak enam gol, termasuk hattrick yang ia raih melawan Brunei Darussalam pada Oktober 2023.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.