Akibat eksekusi mati, Indonesia alami penurunan wisatawan
Penurunan semakin dirasakan menjelang eksekusi tahap kedua yang hingga kini belum juga dilaksanakan.
Eksekusi mati terhadap terpidana narkoba akhir-akhir ini diberlakukan di Indonesia, membuat wisatawan asing enggan berkunjung ke tanah air. Kondisi tersebut dibenarkan oleh Kepala Pusat Kebijakan Kementerian Pariwisata, Joko Prayitno. Menurutnya saat ini jumlah wisatawan dari negara-negara tertentu mulai mengalami penurunan.
"Memang benar penurunan wisatawan asing mulai kami rasakan pasca eksekusi tahap pertama akhir tahun lalu. Terutama kunjungan dari negara-negara yang warganya di eksekusi," ujar Joko, Rabu (11/3).
Penurunan semakin dirasakan menjelang eksekusi tahap kedua yang hingga kini belum juga dilaksanakan. Menurut Joko, penurunan paling banyak berasal dari Australia. "Jumlah tepatnya saya belum tahu pasti. Padahal pangsa pasar utama wisatawan Indonesia salah satunya dari Australia," katanya.
Joko menyebut, dari 9,4 juta wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2014, 20 persen diantaranya berasal dari Australia.
Joko berharap penurunan jumlah wisatawan asing tidak akan berlangsung lama. Sehingga dengan dibarengi berbagai upaya, target 20 juta wisatawan asing pada tahun 2019 bisa tercapai atau bahkan terlampaui.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Ari Wibowo menambahkan, pihaknya juga akan melakukan berbagai upaya. Antara lain dengan menyelenggarakan sejumlah acara bertajuk Internasional di beberapa kota.
"Upaya ini kami nilai cukup realistis karena beberapa wilayah sudah melakukan dan hasilnya cukup ampuh untuk menarik wisatawan. Kami juga akan mengusulkan perbaikan infrastruktur di beberapa wilayah agar wisatawan dapat dengan mudah menjangkaunya," ucapnya.