Aktivis 98 undang Jokowi hadiri Rembuk Nasional pada 7 Juli
Rembuk Nasional nantinya membahas isu intoleransi, radikalisme dan terorisme. Tiga hal ini dipandang penting setelah serentetan aksi teror terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Direktur Eksekutif 98 Institute, Sayed Junaidi Rizaldi di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan, Sayed menyampaikan kepada Jokowi rencana perhelatan Rembuk Nasional Aktivis 98 pada 7 Juli 2018.
"Kita menjelaskan kepada Bapak Presiden kesiapan kami panitia Rembuk Nasional Aktivis 98 dalam rangka kegiatan 7 Juli di Monas," kata Sayed di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/6).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
Sayed juga mengundang Kepala Negara untuk hadir dalam acara tersebut.
"Insya Allah kalau diizinkan Allah, Bapak Presiden diperkenankan hadir dalam acara tersebut. Mudah-mudahan tidak ada aral melintang," ujarnya.
Alumni UPN Veteran Jakarta ini menjelaskan, Rembuk Nasional nantinya membahas isu intoleransi, radikalisme dan terorisme. Tiga hal ini dipandang penting setelah serentetan aksi teror terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air.
"Yang kita paham hari ini, radikalisme berujung teror. Padahal seyogyanya kita kalau melakukan gerakan radikal, bangsa Indonesia ini unjuk rasa bukan pada teror. Tujuannya akhirnya menggeser Pancasila dari dasar negara," ucap dia.
Sayed mengatakan, di tahun 1998 para aktivis berjuang melawan dan menumbangkan pemerintahan otoriter. Sekarang, aktivis harus berjuang melawan isu ideologi transnasional yang masuk ke Indonesia.
"Hari ini keanekaragaman kita sedang terancam. Ini ada di dekat kita," sambung Sayed.
Selain membahas rencana perhelatan Rembuk Nasional, di depan Jokowi Sayed menyinggung soal tragedi Trisakti dan Semanggi I, II. Sementara Jokowi menitipkan pesan kepada Sayed agar menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
"Bangsa ini kan titipan anak cucu kita. Jangan sampai nama Indonesia hanya pengantar dongeng 20 sampai 30 tahun lagi," ucap Sayed.
Baca juga:
Ganjar Pranowo ungkap arah dukungan Jokowi di Pilgub Jatim dan Jateng
Tinjau venue Asian Games 2018, Menpora ajak Presiden selfie
Jokowi akan sambangi Pelatnas demi target prestasi atlet di Asian Games 2018
Melihat kekayaan Jokowi, punya apa saja?
Waketum PAN yakin SBY memiliki data terkait netralitas aparat di Pilkada
Ini alasan Jokowi putuskan 27 Juni sebagai Hari Libur Nasional
Presiden Jokowi ucapkan selamat atas kemenangan Erdogan di Pemilu Turki