Aktivis Orangutan Aceh tolak pembangunan geothermal di Leuser
Aktivis Orangutan Aceh tolak pembangunan geothermal di Leuser. FOR A mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar menolak rencana rezonasi TNGL di Kappi. Karena ini berdampak negatif terhadap lingkungan dan endemic yang hidup di TNGL.
Belasan aktivis Forum Orangutan Aceh (FORA) menggelar aksi di Simpang Jam, Banda Aceh, Senin (30/1). Pada aksi ini, FORA menolak rencana rezonasi kawasan inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Kappi dijadikan lokasi pembangunan geothermal.
Koordinator aksi, Akmal Qurazi mengatakan, penolakan ini untuk menyelamatkan habitat Orangutan di kawasan Leuser yang diperkirakan ada sekitar 1500 individu. Sedangkan untuk seluruh Aceh, ada sekitar 6600 individu Orangutan yang tersisa.
"Kalau habitat rusak, populasi juga rusak," kata Akmal Qurazi usai aksi, Senin (30/1).
Peserta aksi selain berorasi juga membawa sejumlah poster dan spanduk. Salah seorang peserta aksi bahkan memakai baju yang mirip dengan Orangutan dan membagai-bagikan selebaran setiap kendaraan yang melintas di kawasan itu.
Akmal menyebutkan, pihaknya tidak menolak rencana pembangunan geothermal di Aceh. Akan tetapi, FORA menolak bila ada pihak pengembangan dan pemerintah membangun geothermal di kawasan Leuser.
"Karena di Seulawah itu juga banyak terdapat geothermal, untuk apa di Leuser. Ada banyak potensi panas bumi lainnya di Aceh," sebutnya.
Penolakan ini, sebutnya, Agustus 2016 lalu Gubernur Aceh telah menyurati Menteri Lingkungan dan Kehutanan (LHK) untuk mengajukan rezonasi Kappi di kawasan TNGL. Rezonasi ini rencananya akan dibangun geothermal oleh perusahaan asal Turki.
"Kappi merupakan salah satu kawasan strategi nasional yang dilindungi oleh hukum, sebagai zona inti karena fungsi lingkungan," jelasnya.
FOR A mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar menolak rencana rezonasi TNGL di Kappi. Karena ini berdampak negatif terhadap lingkungan dan endemic yang hidup di TNGL.
"Bisa punah satwa liar di sana, seperti Orangutan, gajah, badak sumatera dan lainnya, makanya kami meminta KLHK untuk menolak rencana rezonasi di TNGL," pintanya.