Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Sekitar Diminta Waspada
Masyarakat diimbau agar tidak terpancing isu-isu mengenahi erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya serta tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah.
Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan peningkatan pada Kamis (7 /2) malam. Guguran lava pijar disertai awan panas mencapai radius 2 kilometer ke arah Kali Gendol.
Luncuran awan panas ini berdurasi 215 detik dengan amplitudo 70 terjadi pukul 18.28 WIB. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), luncuran awan panas terlihat jelas dari CCTV BPPTKG di puncak Gunung Merapi.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
Sementara itu data kegempaan Gunung Merapi, dari catatan BPPTKG pada hari Kamis pukul 12.00-18.00 WIB telah terjadi 32 kali guguran dengan durasi 12-157 detik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengaku telah meluncurkan Tim Reaksi Cepat (TRC) PB BPBD Klaten, bersama Pasiter Kodim Klaten. Mereka untuk melakukan ronda malam bersama masyarakat di lereng Merapi.
Plt Kepala BPBD Klaten, Doddy Hermanu mengatakan, berdasarkan pemantauan yang dipimpin langsung oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik, masyarakat di lereng Gunung Merapi dalam kondisi tenang dan tidak panik.
"Pascaluncuran awan panas, situasi di wilayah Klaten, terutama Kemalang dan Deles masih aman," ujar Doddy, Jumat (8/2) pagi.
Akibat kondisi Merapi saat ini, lanjut Doddy, BPBD mengimbau agar aktivitas pendakian dihentikan sementara. Kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
"Kami juga mengimbau agar radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," katanya.
Selanjutnya, masih kata Doddy, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan maka status Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenahi erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya serta tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah.
Baca juga:
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas
Gunung Merapi 15 Kali Muntahkan Guguran Lava Pijar
Merapi Terus Keluarkan Lava Pijar, Pagi Ini tercatat 6 Kali
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Tiga Kali Selama Semalam
Awan Panas Guguran Gunung Merapi Sebabkan Hujan Abu di Boyolali dan Klaten
5 Fakta Penyebab Gunung Merapi Yogyakarta Sering Meletus
Melihat Merapi dari Gunung Merbabu