Alasan Kubu Ferdy Sambo Ungkap Foto Brigadir J di Klub Malam, Singgung Budaya Bugis
Tim Penasihat Hukum Terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mengungkap, tujuannya menyerahkan barang bukti berupa foto Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J saat berada di tempat hiburan malam atau club malam.
Tim Penasihat Hukum Terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mengungkap, tujuannya menyerahkan barang bukti berupa foto Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J saat berada di tempat hiburan malam atau club malam.
Menurut Tim Penasihat Hukum Febri Diansyah, jika bukti foto Brigadir J tersebut upaya untuk Kubu Sambo dan Putri mengungkap sikap dan profil dari Brigadir J. Dengan menyesuaikan serangkaian keterangan saat sidang.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Siapa yang ikut berlibur bersama Femmy Permatasari? Femmy Permatasari menikmati liburan di Jepang bersama kedua anak perempuannya. Ia terlihat awet muda dan seperti sebaya dengan kedua anaknya.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
"Dari serangkaian persidangan sebelumnya kami membaca hasil pemeriksaan psikologi forensik tentang profil para tersangka dan profil korban dan saksi-saksi. Itu sudah kami konfirmasi dengan beberapa saksi-saksi," kata Febri kepada wartawan usai sidang di PN Jakarta Selatan, Kamis (29/12).
"Dan tentu saja selain bukti keterangan saksi dibutuhkan bukti foto. Salah satunya untuk lebih melengkapi kebenaran yang sedang diungkap dalam persidangan ini," tambah Febri.
Upaya itu diakui Febri, karena dalam perkara pembunuhan termasuk pembunuhan berencana. Banyak aspek yang harus diungkap dalam persidangan. Tidak hanya menyasar ke arah pelaku saja. Namun ada aspek lain salah satunya motif yang perlu diungkap.
"Tidak mungkin orang melakukan pembunuhan berencana tanpa ada motif sebelumnya. Kemudian ada aspek lain yang juga penting diperhatikan yaitu apakah ada kontribusi korban atau tidak. Ini juga menjadi salah satu poin penting dengan cara melihat profil dari yang bersangkutan," ucapnya.
"Kemudian juga ada aspek lain subkultur bagaimana seseorang dibesarkan di lingkungan sosialnya sehingga itu mempengaruhi," tambah dia.
Bahkan, Febri menjelaskan, terkait kultur Ferdy Sambo memiliki sifat dari budaya Bugis dengan adat yang menjaga harkat martabat keluarga. Sehingga saat mendengar ada kejadian menimpa istrinya, membuat emosi dari Sambo meledak.
"Itulah kemudian yang menimbulkan emosional yang luar biasa. Dan emosional luar biasa ini tidak hanya disampaikan pak Ferdy Sambo saat persidangan. Tetapi juga dikonfirmasi oleh ahli psikologi forensik," kata Febri.
Alhasil, Febri mengatakan kalau 35 bukti yang diserahkannya dalam persidangan kali ini merupakan kesesuaian dari keterangan yang terungkap saat persidangan. Sebagai bahan pembelaan kedua kliennya tersebut.
Foto Brigadir J di Klub Malam
Sebelumnya, Tim Penasihat Hukum Terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi membeberkan sejumlah barang bukti. Salah satunya adalah, foto gambar saat Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J berkumpul di tempat hiburan malam.
Momen itu dibeberkan Tim Penasihat Hukum, saat sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir J dimana dari 35 bukti, terdapat salah satu foto Brigadir J dan ajudan Sambo Daden Miftahul Haq tengah berkumpul bersama sejumlah orang di sebuah tempat hiburan malam.
"B10 adalah foto saksi Daden bersama almarhum Yosua di sebuah tempat hiburan malam," kata Tim pengacara, Febri Diansyah saat bacakan barang bukti di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (29/12).
Febri tidak menerangkan secara detail tujuan pihaknya menampilkan foto tersebut. Namun nampak jelas sosok Brigadir J yang ditanda panah garis hijau bersama delapan pria yang duduk dalam satu sofa.
Selain itu, Febri juga menampilkan bukti tangkapan layar percakapan antara Yosua dengan pembantu rumah tangga (PRT) Sambo, Diryanto atau Kodir mengenai CCTV di rumah Duren Tiga yang tengah dalam keadaan rusak.
"B6A-B6B adalah tangkapan layar saksi kodir debgan almarhum Yosua mengenai kondisi CCTV di kediaman Duren Tiga 46 tertanggal 17 Juni dan 19 Juni 2022. CCTV rusak," ucap Febri.
Usai menjelaskan 35 alat bukti tersebut, Febri dan beberapa orang tim hukum Sambo-Putri menyerahkan dokumen tebal ke majelis hakim.
"Baik kami terima bukti-bukti yang diajukan penasihat hukum terdakwa," kata hakim.
Soal Brigadir J ke Hiburan Malam
Ternyata terkait aktivitas Brigadir J yang ke tempat Hiburan Malam, sempat dibeberkan Damianus Laba Kobam alias Damson seorang securty pribadi rumah Ferdy Sambo, yang mengakui adanya julukan nama malam Brigadir J yakni 'Bang Alex'.
Nama tersebut diungkap, Damson ketika menjawab pertanyaan dari Tim Penasihat Hukum soal kebiasaan dan sikap dari Brigadir J. Dimana sosok kepala rumah tangga (karungga) ajudan Ferdy Sambo itu ternyata memiliki sikap temperamental atau pemarah.
"Orangnya tempramen, saya bilang ada apa lo Jo, tapi dia tidak bicara apa-apa padahal biasanya kalau dia (Brigadir J) duduk disitu langsung mukul tempat duduk dan langsung pergi saya tidak tahu menahu ada masalah apa saya tidak tahu menahu," kata Damson saat sidang untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11).
Damson mengakui bahwa perubahan sikap dari Brigadir J semakin menjadi disaat dirinya ditunjuk sebagai karungga yang mana menjadi pemimpin dari para asisten rumah tangga (ART) dan ajudan (ADC).
"Ya perubahan sikap lebih, kaya merasa berkuasa gitu," ungkap Damson.
Setelah pertanyaan itu, lalu Penasihat Hukum kembali mengarah soal kebiasaan Brigadir J kerap bermain di tempat hiburan malam yang diamini oleh Damson, dengan sering ke tempat hiburan malam di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
"Apakah saudara saksi, kan saksi sebelumnya mengatakan sempat diajak ke tempat hiburan malam. Apakah saudara saksi pernah diajak ke tempat hiburan malam?" tanya Penasihat Hukum
"Siap sering," jawab Damson.
"Sering itu sekali seminggu atau gimana?" tanya kembali.
"Kadang, setiap malam minggu diajak," timpal Damson.
Lantas, Damson mengakui adanya nama lain untuk Brigadir J ketika berada di tempat hiburan malam dengan nama 'Bang Alex' sebagai julukan nama malamnya.
"Saudara saksi tadi saya tanya ada gak nama lain, yang dipakai saudara Yosua di (tempat hiburan kawasan Kemang) itu?" tanya Penasihat Hukum
"Kalau untuk nama Bang Alex, Alex," ungkap Damson.
"Itu selalu menggunakan nama Alex?" tanya kembali.
"Iya nama malam (Brigadir J)," jawab Damson.
(mdk/rnd)