Alasan TNI latihan gabungan dengan tentara AS dan Australia
Mengapa TNI tetap menggandeng AS dan Australia dalam latihan gabungan, padahal bencana di masing-masing negara berbeda.
Latihan gabungan penanggulangan bencana yang diadakan TNI di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, turut mengundang tentara Amerika Serikat (AS) dan Australia. Jika dilihat dari letak geografis masing-masing negara, terdapat perbedaan tajam jenis bencana yang dialami.
Di Indonesia lebih banyak bencana gempa dan tsunami. Sementara di AS dan Australia banyak bencana angin tornado. Lantas mengapa TNI tetap menggandeng AS dan Australia dalam latihan gabungan?
"Di kita, sudah enam kali melakukan pelatihan seperti ini dengan Amerika Serikat. Kita juga pernah melakukan latihan dengan Jepang. Bukan tidak menutup kemungkinan nantinya juga bekerja sama dengan tentara di dunia manapun," kata Staf Ahli Panglima TNI Mayjen TNI Meris Wiryadi di Sentul Bogor, Senin (3/6).
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BNPB, B Wisnu Widjaja mengatakan, Indonesia adalah laboratorium bencana. Sedikitnya literatur yang mengupas bencana di Indonesia mendorong militer asing untuk turun mempelajari langsung.
"Banyak pengetahuan dan pengalaman yang hanya ada di teman-teman. Kenapa ingin kerja sama? Karena ingin menggali ilmu, karena teman-teman kita enggak banyak yang menuangkan dalam buku," terangnya.