Anak-Anak Muda Papua Kecerdasannya Dapat Penghargaan Internasional
Pemuda Papua memiliki prestasi membanggakan. Mereka mendapatkan penghargaan internasional setelah mengikuti berbagai lomba akademik:
Banyak anak-anak muda Papua cerdas dan berprestasi. Bahkan prestasinya diakui dunia. Mereka adalah pemuda Papua yang bisa mengharumkan nama Papua dan Indonesia di mata dunia. Kecerdasan mereka mendapatkan penghargaan internasional di berbagai bidang.
Inilah para pemuda Papua yang berhasil mendapat penghargaan internasional. Mereka ingin menularkan keberhasilan pada pemuda Papua dan seluruh pemuda di seluruh wilayah Indonesia:
-
Siapa yang menginspirasi Lejar dalam menciptakan Wayang Papua? Dalam menciptakan Wayang Papua, Lejar awalnya terinspirasi dari seorang seniman wayang bernama Pak Nanang Garuda. Dia merupakan sosok yang menciptakan istilah “wayang pulau” yang mana di dalamnya ada Wayang Irian. Selain itu, Lejar juga terinspirasi dari Pak Heri Dono yang membuat Wayang Momotaro berdasarkan cita-cita dan imajinasinya. Lejar juga terinspirasi dari Pak Sukasman yang memberi pengayatan pada wayangnya.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Di mana Lejar mendapatkan inspirasi untuk Wayang Papua? Waktu itu ia pergi ke Merauke. Di sana ia banyak mendengarkan cerita-cerita rakyat Papua. Dari sana ia membuat buku cerita anak yang tokoh ilustrasinya digambar menyerupai wayang.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Siapa yang bisa terinspirasi dengan membaca pantun Aceh lucu? Dengan meresapi kata-kata yang cerdas dan penuh imajinasi, pembaca dapat terinspirasi untuk menciptakan karya-karya sendiri atau bahkan mengembangkan bakat sastra mereka.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Masuk Tim Penelitian NASA
Dua siswa SMA bernama Bob Royend Sabatino Kaway dan Thinus Lamek Yewi berhasil lolos masuk tim penelitian NASA pada Maret 2016. Saat itu mereka bersekolah di SMA Advent Doyo Baru kelas XII, di Distrik Waibu, Desa Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Papua.
Awal keberhasilan keduanya saat Dinas Pendidikan berkunjung ke sekolah dan menyeleksi anak-anak untuk bisa bergabung dalam tim penelitian NASA. Kesempatan ini tak dilewatkan Bob dan Thinus. Mereka mengikuti seleksi awal di Dinas Pendikan Jayapura.
Mereka bergabung dalam tim Padi. Bob dan Thinus meneliti apakah padi bisa tumbuh di luar angkasa. Kemudian ide mereka dicanangkan oleh para ahli dan Dinas Pendidikan.
Pemuda Papua Juara Lomba Fisika Dunia
Namanya Septinus George Saa. Dia menjuarai kompetisi dunia, yaitu First Step to Nobel Prize dalam Fisika pada tahun 2004 saat ia masih duduk di bangku SMA. Kemudian ia melanjutkan studi dengan gelar sarjana dalam bidang Aerospace Engineering di Florida, Amerika Serikat setelah lulus SMA.
George kini melanjutkan studi S2 teknik material di Inggris. Ia ingin menularkan keberhasilannya pada anak-anak Papua lainnya. George ingin dalam tiga sampai lima tahun ke depan ada institusi riset di Indonesia untuk "menggabungkan teknik dirgantara dengan teknik mesin" yang ia pelajari.
Ia juga ingin menggratiskan pendidikan sekolah dasar di Papua. "Menurut saya, sekolah dasar harus digratiskan, anak sekolah dijemput tiap hari pulang perginya. Makanan siang di kasih gratis di sekolah, dan program pembimbingan khusus disediakan untuk ketrampilan khusus. Ini untuk SMP-SMA," kata George.
Juarai Lomba Matematika di China
Alvionita Kogoya, pemudi asal Nduga, Papua yang berhasil meraih medali perunggu dalam World Mathematics Team Championship (WMTC) tahun 2014 yang digelar di China, saat duduk di bangku SMP. Kecerdasannya di bidang matematika ia tunjukkan melalui beragam juara lomba matematika tingkat nasional dan internasional.
Nita sempat mengaku kurang pandai dalam akademik saat SD. "Dari Pemda Nduga jadi diambil anak-anak yang kurang bisa pelajaran, terus saya dibawa ke Tangerang ke Surya Institute, diajar," ujar Nita.
Di sekolah itu, Nita belajar mulai pukul 07.00 hingga 17.00 wib. Lalu dilanjutkan pelajaran khusus matematika pukul 19.00 wib hingga selesai.