Anggota DPR Minta Jokowi Tutup Wisata saat Libur Lebaran
"Lebih jelasnya, saya minta agar seluruh tempat wisata ditutup penuh selama masa libur lebaran (6-17 Mei 2021)," kata politikus PKB ini.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim meminta Presiden Joko Widodo dan Menparekraf Sandiaga Uno mempertimbangkan kembali pembukaan tempat wisata saat libur lebaran.
"Saya memohon kepada Presiden Jokowi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno agar mempertimbangkan kembali kebijakan pembukaan tempat-tempat wisata pada saat libur lebaran," ujar Luqman kepada wartawan, Senin (3/5).
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang diminta DPR terkait pengawasan orang asing di Bali? Selanjutnya, Sahroni juga meminta Ditjen imigrasi Kemenkumham agar meningkatkan operasi Tim Pora atau Tim Pengawasan Orang Asing dengan baik, sehingga insiden yang sama tidak terjadi lagi.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
Luqman meminta pemerintah memberlakukan kebijakan penutupan tempat wisata secara menyeluruh. Secara khusus disarankan agar diberlakukan sejak 6 sampai 17 Mei.
"Lebih jelasnya, saya minta agar seluruh tempat wisata ditutup penuh selama masa libur lebaran (6-17 Mei 2021)," kata politikus PKB ini.
Penutupan tempat wisata agar tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan di tengah pandemi. Luqman tidak yakin aparat keamanan mampu menjaga tempat wisata.
"Saya pesimis pemerintah memiliki cukup aparat untuk menjaga tempat-tempat wisata, memastikan tidak terjadi pelanggaran prokes secara massif apabila dibolehkan buka selama libur lebaran," katanya.
"Setelah libur lebaran selesai, silahkan jika pemerintah akan membuka kembali tempat-tempat wisata, selama memiliki keyakinan mampu memastikan protokol kesehatan dapat berlaku dengan ketat di sana," lanjut Luqman.
Ia khawatir Indonesia akan menyusul India karena terjadi pelanggaran protokol kesehatan besar-besaran. Itulah yang mendasari dorongannya agar tempat wisata ditutup.
"Mencegah jauh lebih baik dari pada lepas kendali dan terjadi tsunami covid-19 seperti India," pungkasnya.
Baca juga:
Kunjungan Turis Asing ke Bandara Sam Ratulangi Manado Naik 343 Persen di Maret 2021
3 Strategi Ridwan Kamil Kenalkan Agrowisata di Cianjur, Manfaatkan Teknologi Digital
9 Wisata di Purbalingga yang Wajib Dikunjungi, Sayang Dilewatkan
Ekonom: Pariwisata Sulit Pulih Jika Penanganan Pandemi Tak Serius