Anggota DPRD: Jawa Tengah berada di zona darurat pendidikan
Anggota DPRD: Jawa Tengah berada di zona darurat pendidikan. Persoalan yang tak kalah krusial dalam pendidikan adalah tidak ada satu pun daerah yang menganggarkan APBD untuk pendidikan di atas 20 persen di luar dana BOS kecuali DKI Jakarta.
Pendidikan saat ini belum menjadi skala prioritas bagi kebutuhan dasar minimal. Selain itu, tuntutan profesionalitas dan linieritas membuat tenaga pendidikan dikotak-kotakkan menjadi banyak kategori, sementara tugas dan tanggung jawab tidak berbeda.
Pernyataan tersebut disampaikan Muh Zen Adv, anggota Komisi E DPRD Jateng, dalam diskusi Meneropong Masa Depan Melalui Pendidikan (Mengurai Persoalan dan Solusi Pendidikan Jawa tengah).
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Kenapa pantun edukasi penting untuk anak? Pantun edukasi merupakan sarana terbaik untuk mengajarkan kepada anak maupun remaja bahwa belajar adalah hal yang penting.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Kenapa penting untuk mengajarkan anak berdoa pulang sekolah? Doa ini tidak hanya sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kelancaran aktivitas belajar, tetapi juga sebagai permohonan perlindungan selama perjalanan pulang.
"Persoalan lain yang kerap terjadi di ranah institusi pendidikan berkaitan dengan adanya anggapan stereotip terhadap institusi pendidikan swasta yang kemudian melahirkan sikap dikotomi dan membuat disparitas tajam antara institusi swasta dan negeri," katanya, Kamis (8/3).
Dia pun menegaskan, ada ketidakadilan dalam penyelenggaraan pendidikan antara institusi negeri dan swasta. "Padahal kenyataannya, dalam banyak hal institusi pendidikan swasta telah memberikan kontribusi nyata dalam bentuk pendidikan dan pengajaran di masyarakat. Contohnya dapat dilihat dari banyaknya lembaga pendidikan swasta di tiap kecamatan dan desa," katanya.
Di pihak lain, lanjutnya, persoalan yang tak kalah krusial dalam pendidikan adalah tidak ada satu pun daerah yang menganggarkan APBD untuk pendidikan di atas 20 persen di luar dana BOS kecuali DKI Jakarta.
"APBD di Jawa Tengah baru menganggarkan 2,9 persen untuk alokasi pendidikan, jauh di bawah DKI Jakarta yang mencapai 22 persen. Tumpang tindihnya pembiayaan pendidikan antara nasional dan regional menjadi klaim sepihak bagi daerah atas besaran anggaran yang dikeluarkan untuk pendidikan," tandasnya.
Terakhir, Zen mengatakan, saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan di Jawa Tengah sebesar 86,27 persen, Angka Partisipasi Sekolah (APS) sebesar 67,90 persen dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 58,49 persen.
"Penyebab utama adalah faktor kemiskinan yang berdampak besar ke semua lapisan. Angka-angka tersebut menempatkan Jawa Tengah di ranking 24 secara nasional, ini sekaligus menjadikan Jawa Tengah berada di zona darurat pendidikan," ungkap Zen.
Sementara Tri Widodo, Ketua PGRI KSPI Jawa Tengah, mengatakan butir persoalan pendidikan yang menjadi sorotan berkaitan dengan tenaga pendidik, regulasi dan sistem pendidikan. Persoalan tenaga pendidik masih berada di seputar persoalan yang ajeg, yaitu berkaitan dengan persoalan primordialisme dan pragmatisme.
"Persoalan primordialisme mencakup tanggung jawab dan panggilan jiwa seorang pendidik. Sedangkan persoalan pragmatisme mencakup kesejahteraan yang tak berbanding lempang dengan beban dan tanggung jawab seorang pendidik," paparnya.
Baca juga:
Kesibukan orang tua bikin Andi Ilham menjadi 'bocah kalkulator'
Polemik mahasiswi bercadar di kampus dan kebijakan penuh prasangka
Kemenristek Dikti akan kembangkan kuliah online di Papua
Sempat dikira gereja, pembangunan sekolah Santa Laurensia kembali dilanjutkan
Menteri Nasir sebut radikalisme di kampus relatif menurun
Pemerintah beri beasiswa untuk warga Afghanistan
Ganggu proses belajar, sekolah menengah di Bangladesh bakar ponsel murid