Antipasi kejahatan, warga diminta tak bawa uang banyak saat Lebaran
BI mengimbau warga memanfaatkan e-money untuk transaksi kebutuhan di bulan Ramadan dan Lebaran.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Bambang Kusmiarso mengimbau masyarakat tidak bawa uang tunai dalam jumlah besar, saat Ramadan dan Lebaran. Imbauan ini untuk mengantisipasi aksi kejahatan.
"Kalau membawa uang banyak itu memancing orang untuk berbuat jahat. Lebih aman disimpan di bank kemudian memanfaatkan fasilitas ATM, karena saya pikir ATM sekarang sudah ada di mana-mana. Jadi warga diminta untuk tidak membawa uang dalam jumlah banyak selama ramadan dan idul fitri nanti," kata Bambang dalam konferensi pers di Makassar, Senin (5/6).
Bambang yang baru berjalan satu bulan menjabat, menggantikan Wiwiek Sisto Widayat juga mengimbau warga agar menggunakan alat pembayaran nontunai seperti dengan kartu debit, kredit dan e-money.
Untuk mengantisipasi kebutuhan uang kartal yang meningkat di bulan puasa dan Idul Fitri, Bank Indonesia bekerja sama dengan perbankan dan instansi terkait lainnya untuk memenuhi sesuai kebutuhan masyarakat.
Disebutkan, terdapat beberapa upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa dan Idul Fitri, antara lain menyediakan uang kartal sebesar Rp 5,9 triliun.
Bank Indonesia juga akan memperluas layanan penukaran uang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan cara menyelenggarakan kegiatan layanan penukaran uang bersama perbankan di Lapangan Karebosi Sri, tanggal 5 hingga 22 Juni 2017, dan melakukan kegiatan kas keliling ke pasar-pasar di Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa serta lainnya.
"Kegiatan kas keliling ini akan dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa, Rabu dan Kamis," ujar Bambang.
Ditambahkan, kegiatan penukaran uang juga akan dilakukan melalui kas titipan (Kastip). Kastip itu seperti Kastip Palopo, Kastip Pare-pare, Kastip Bulukumba dan Kastip Bone.