Antisipasi Guguran Lava, Warga Lereng Gunung Merapi Hidupkan Ronda
Menurutnya, ronda merapi ini dilakukan bukan hanya di Desa Glagaharjo saja, di mana masih terdapat sejumlah warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi, tetapi juga di desa-desa lain di lereng Merapi.
Masyarakat di desa teratas lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menghidupkan kembali kegiatan ronda merapi. Ronda ini dilakukan agar warga waspada karena semakin seringnya terjadi guguran lava dan awan panas pada gunung teraktif di dunia tersebut.
"Masyarakat di lereng Merapi sejak beberapa waktu lalu mulai menghidupkan kembali kegiatan ronda merapi, seiring semakin seringnya terjadi guguran lava dan awan panas guguran dalam beberapa hari terakhir ini," kata Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan seperti dilansir dari Antara, Jumat (8/3).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Apa yang dimaksud dengan Naskah Merapi-Merbabu? Dikutip dari Wikipedia, naskah-naskah Merapi-Merbabu adalah kumpulan naskah yang ditemukan di kawasan pegunungan Merapi dan Merbabu, Jawa Tengah. Naskah-naskah ini umumnya ditulis dalam aksara Buda.
-
Mengapa Sarisa Merapi dibentuk? Melimpahnya buah salak menggerakkan Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum untuk mendirikan sebuah UMKM bernama Sarisa Merapi di Dusun Kemiri, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.
Menurutnya, ronda merapi ini dilakukan bukan hanya di Desa Glagaharjo saja, di mana masih terdapat sejumlah warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi, tetapi juga di desa-desa lain di lereng Merapi.
"Ronda merapi juga dilakukan masyarakat di Kinahrejo, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, di Dusun Turgo, Kecamatan Pakem dan daerah lain yang juga punya potensi bahaya besar juga dilakukan," jelasnya.
Makwan mengatakan, selain itu Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sleman juga turut andil dalam menjaga kondusifitas di lereng Merapi.
"Setiap saat TRC menyambangi warga yang tengah melakukan ronda merapi, sekaligus untuk mengecek dan melihat situasi dan kondisi Merapi," ujarnya.
Dia mengatakan, komunikasi antarwarga yang sedang melakukan ronda juga penting agar bisa saling bertukar informasi terkait kondisi terkini dan koordinasi bisa menjadi mudah. "Komunikasi melalui HT, dan selama ini berlangsung lancar," jelasnya.
Terhitung dari tahun lalu mulai dari munculnya letusan freatik hingga saat ini sudah mulai muncul awan panas guguran. Beberapa kali guguran awan panas yang terjauh adalah dua kilometer, jarak luncuran itu memang masih aman untuk warga lereng Merapi karena radius aman yang direkomendasikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) adalah lebih dari tiga kilometer dari puncak.
Kepala Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan Suroto mengatakan, sebagai salah satu langkah antisipasi meningkatnya aktivitas Merapi adalah dengan menghidupkan kembali ronda merapi. Dia mengatakan, aktivitas Merapi memang tidak dapat diprediksi, termasuk luncuran awan panas guguran.
"Sehingga adanya kegiatan ronda yang dilakukan warga secara bergiliran ini untuk menjaga kondusifitas warga sekitar," ungkapnya.
Suroto mengatakan, untuk ronda Merapi ini dilakukan warga pada masing-masing gardu atau poskamling mulai pukul 21.00 hingga 02.00 WIB. Bukan hanya warga saja namun komunitas relawan juga turut serta.
"Sedangkan dari komunitas relawan membuat pos di Lapangan Stiper dan di Kalitengah Kidul," tutupnya.
Baca juga:
Pagi Ini Gunung Merapi Keluarkan Dua Kali Awan Panas Guguran
Keluarkan 7 Kali Awan Panas, Status Gunung Merapi Masih Waspada
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,1 Km
Gunung Merapi Semburkan 7 Kali Awan Panas
Memantau Aktivitas Gunung Merapi yang Berstatus Waspada
Selama 23 Hari, Terjadi 12 Kali Awan Panas Guguran di Gunung Merapi