Antisipasi kebakaran, pedagang Pasar Klewer dilatih gunakan alat pemadam
Antisipasi kebakaran, pedagang Pasar Klewer dilatih gunakan alat pemadam. Dengan simulasi tersebut diharapkan para pedagang dan petugas pasar sudah siap apabila terjadi kebakaran di pasar tersebut. Sehingga pengunjung pasar yang ada di dalam bisa di evakuasi dan diselamatkan.
Akhir 2014, Pasar Klewer Solo mengalami kebakaran hebat yang meluluh lantakkan pasar batik terbesar itu. Meski hampir tiga tahun berlalu, para pedagang masih belum bisa melupakan kejadian yang menelan kerugian triliunan rupiah tersebut.
Mengantisipasi agar kejadian serupa tak terulang, puluhan pedagang dan petugas keamanan dilibatkan dalam simulasi penanganan kebakaran. Kegiatan selama dua hari yang dimulai Selasa (21/11) kemarin diisi dengan pelatihan pemadaman tingkat dasar.
"Kegiatan ini pelatihan pemadaman untuk mengantisipasi kejadian kebakaran di pasar-pasar tradisional. Khusus untuk Pasar Klewer kita lakukan simulasi evakuasi. Kita umpamakan kebakaran terjadi di lantai empat. Dan kita libatkan para pedagang," ujar Suharyanto, Staf Humas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo, Rabu (22/11).
Dengan simulasi tersebut diharapkan para pedagang dan petugas pasar sudah siap apabila terjadi kebakaran di pasar tersebut. Sehingga pengunjung pasar yang ada di dalam bisa di evakuasi dan diselamatkan.
"Prinsip pelatihan ini adalah menekankan tindakan pencegahan terjadinya kebakaran. Kemudian kalau ada kebakaran bagaimana cara mengatasinya, kalau sudah tidak terkendali bagaimana cara menanganinya, bagaimana melaporkan ke pemadam dan melakukan evakuasi lanjutan," katanya.
Suharyanto menambahkan dalam pelatihan yang juga diikuti petugas keamanan pasar tradisional se Solo tersebut peserta juga dikenakan perilaku dan teori api, serta penggunaan alat pemadam sederhana seperti Apar hingga hidran.
Pantauan di lokasi pelatihan Alun-alun utara, puluhan peserta nampak mempraktikkan penggunaan alat pemadam. Yakni dari yang paling sederhana, cara mematikan tabung elpiji dengan karung goni hingga penggunaan Apar dan hidran.
Kepala Dinas Perdagangan, Subagiyo menambahkan, pelatihan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan.
Harapannya para pengunjung pasar merasa aman dan nyaman berbelanja.
"Harapan kita para pedagang dan pengunjung merasa terlindungi. Apalagi kalau para pedagang dan petugasnya sudah terampil dan sigap menggunakan peralatan yang ada," tutur dia.