AR Baswedan harus diprioritaskan jadi pahlawan
AR Baswedan juga mewakili golongan Arab, di mana hingga saat ini belum ada golongan Arab yang jadi pahlawan nasional.
Sembilan tokoh yang telah diusulkan Kemensos ke SBY belum diangkat menjadi pahlawan nasional. Dari sembilan tokoh tersebut salah satunya adalah Abdul Rahman Baswedan.
Menurut sejarawan LIPI Asvi Warman Adam, SBY seharusnya memprioritaskan AR Baswedan menjadi pahlawan nasional.
"Saya sendiri berpendapat bahwa AR Baswedan harus diprioritaskan untuk jadi pahlawan nasional," ujar Asvi kepada merdeka.com, Rabu (7/11).
Menurut Asvi selain jasa-jasanya yang cukup besar, AR Baswedan juga mewakili golongan Arab. Di mana hingga saat ini belum ada golongan Arab yang masuk dalam daftar pahlawan nasional.
"Tahun 2009 lalu dari golongan Tionghoa sudah ada yang jadi pahlawan, nah dari golongan Arab harusnya ada juga karena mereka juga berjuang dan memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa ini. Nah dari golongan Arab ini AR Baswedan harusnya jadi pahlawan," terangnya.
AR Baswedan lahir di Surabaya, Jawa Timur, 9 September 1908 dan meninggal di Jakarta, 16 Maret 1986 pada umur 77 tahun. Abdurrahman Baswedan adalah seorang nasionalis, jurnalis, pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat dan juga sastrawan Indonesia.
AR Baswedan pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen dan Anggota Dewan Konstituante.
AR Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia dan berhasil mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia yaitu dari Mesir.
AR Baswedan juga yang menyerukan pada orang-orang keturunan Arab agar bersatu membantu perjuangan Indonesia. Dia mengajak keturunan Arab, seperti dirinya untuk menganut asas kewarganegaraan ius soli, di mana saya lahir, di situlah tanah airku.