Area Kebakaran Hutan Lereng Gunung Panderman Capai 60 Hektare
Kebakaran hutan lereng Gunung Panderman Kota Batu, Jawa Timur semakin meluas. Hingga saat ini, titik api masih menyala dan belum berhasil dipadamkan.
Kebakaran hutan lereng Gunung Panderman Kota Batu, Jawa Timur semakin meluas. Hingga saat ini, titik api masih menyala dan belum berhasil dipadamkan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyebutkan, luasan wilayah yang terbakar sudah mencapai sekitar 60 hektare. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah seiring cuaca di sekitar lokasi yang cenderung kering dan angin.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Di mana tempat wisata alam yang terkenal di Malang? Salah satu daya tarik utama di Malang adalah kawasan wisata Gunung Bromo, sebuah keajaiban alam yang menakjubkan dengan pemandangan gunung berapi, lautan pasir, dan langit berbintang.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Di mana Jaran Kepang di Malang biasanya dipertontonkan? Daerah seperti Kecamatan Tumpang, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Malang, dikenal punya banyak kelompok Jaran Kepang.
-
Dimana letak Kampung Heritage Kayutangan di Kota Malang? Kampung Heritage Kayutangan merupakan salah satu objek wisata andalan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
"Hasil evaluasi akhir sudah mencapai sekitar 60 ha," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Ahmad Choirur Rochim, Senin (22/7).
Kata Rochim, satu titik berhasil dikendalikan dan hasil pengawasan terakhir tidak muncul titik api lagi. Sementara dua titik belum berhasil dipadamkan karena faktor medan yang sulit dijangkau petugas.
"Dari titik api yang terbakar satu titik bisa dikendalikan, hasil pengawasan tidak ada titik api lagi. Terus, dua titik belum bisa ditangani, karena kondisi medan yang sulit, sehingga belum bisa maksimal untuk pemadaman," jelasnya.
Hasil evaluasi, petugas bersepakat untuk membuat sekat bakar yang memisahkan antara hutan lindung dan hutan produksi. Sekat tersebut diharapkan efektif menjadi penghalang, agar api tidak sampai mencapai hutan produksi yang ditanami pinus.
"Besok strategi pemadaman membuat sekat bakar sepanjang 5 km, antara perbatasan hutan lindung dan hutan pinus," lanjutnya.
Tim gabungan sebanyak 150 orang dari berbagai unsur terlibat dalam upaya pemadaman. Tetapi karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk pemadaman malam hari, personel dihentikan pukul 15.00 WIB.
Lereng Gunung Panderman terbakar sejak Minggu (21/7) malam. Hingga berita ini tayang, api masih terlihat dari kejauhan.
Baca juga:
Kebakaran Hutan Lereng Gunung Panderman, Petugas Utamakan Evakuasi Pendaki
Soal Karhutla, Moeldoko Tak Ingin RI Terlihat Lemah di Mata Negara Lain
Ajukan PK Soal Kebakaran Hutan, Jaksa Agung Tunggu Surat Kuasa Khusus
Pemerintah Dituntut Tanggung Akomodasi Berobat Warga Terdampak Asap di Kalimantan
Jaksa Agung Cari Novum Baru buat Ajukan PK Kasus Kebakaran Hutan