Arya bacok adik ipar pakai parang usai tagihan utang ditolak
Arya bacok adik ipar pakai parang usai tagihan utang ditolak. Hingga saat ini, korban masih dirawat di Rumah Sakit Parama Sidhi. Polsek Banjar pun langsung melakukan upaya penyelidikan dengan langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Warga Banjar Dinas Dajan Pura, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Buleleng, mendadak heboh jelang Rabu (21/6) sore. Hal itu setelah terjadi pembacokan antar saudara ipar di desa tersebut. Di mana tersangka pembacokan Komang Arya (34) dengan korban Wayan Nama (35), yang tak lain saudara iparnya.
Pembacokan itu dipicu masalah persoalan utang cicilan kredit. Kejadian ini bermula, saat tersangka hendak mencari bambu untuk membuat sarang burung di sebuah ladang dekat rumah korban. Sampai perjalanan, tersangka malah ingat dengan korban yang tidak lain merupakan iparnya, belum membayar bunga kredit cicilan.
Tersangka kemudian singgah ke rumah korban. Saat itu, korban ada di dalam kamar. Tersangka lantas bertanya kepada korban.
"Bisa enggak usahakan uang bunga Rp 2 juta?".
Pertanyaan itu dijawab korban tidak bisa sembari nada sinis. Serta langsung menendang tersangka.
Tersangka yang emosi langsung membacok korban dengan kapak yang dibawanya. Korban dibacok tersangka secara berulang kali, yang tepat mengenai dada korban, paha kiri, betis kanan serta juga telapak tangan kanan.
Akibatnya, korban jatuh ke lantai dengan kondisi bersimbah darah. Ketut Kiasi (32) yang melihat kejadian ini, sontak langsung histeris kemudian di dengar oleh warga sekitar.
Warga yang datang ke lokasi membuat tersangka berlari langsung menuju ke Polsek Banjar untuk menyerahkan diri. Lantaran luka yang cukup parah, korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Parama sidhi untuk mendapatkan penanganan medis.
Hingga saat ini, korban masih dirawat di Rumah Sakit Parama Sidhi. Polsek Banjar pun langsung melakukan upaya penyelidikan dengan langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Dikonfirmasi Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP. Nyoman Suartika mengatakan, dari laporan yang telah diterimanya, saat ini tersangka Arya sudah diamankan di Mapolsek Banjar, untuk proses penyelidikan lebih lanjut, termasuk juga mengamankan sejumlah barang bukti.
"Ya, tersangka menyerahkan diri secara langsung usai kejadian. Barang bukti yang sudah kami amankan di antaranya ada 1 buah kapak yang gagangnya sudah patah yang diduga patah usai melakukan pembacokan, serta 1 buah terpal plastik yang bersisi bercak darah," ujar Suartika.
Dugaan sementara, kata Suartika, kasus ini lantaran utang. Di mana, tersangka yang sempat menagih utang kepada korban, mendapatkan kesan yang tidak baik.
Baca juga:
Gara-gara knalpot bising, 2 orang di Bekasi duel sampai tewas
Aksi Brimob ke wartawan Antara berlebihan, bak tangkap teroris
Mabes Polri beri atensi kasus kekerasan wartawan oleh anggota Brimob
Gara-gara togel, dua warga Rokan Hilir saling tikam
Pengeroyok anggota Polda Sumut dibekuk saat sedang istirahat
Tegur anak main petasan, Ulama muda dikeroyok 4 orang di Cianjur
Remaja Malaysia disiksa sampai tewas karena dianggap banci
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.