Arya bocah obesitas disambut teman-teman saat hari pertama sekolah
Arya tak gunakan seragam Dia menggunakan celana pendek merah dan kaos warna hijau.
Arya Permana (10), bocah obesitas asal Karawang, Jawa Barat tidak mau ketinggalan seperti teman seusianya. Dia juga ikut masuk pada hari pertama sekolah di SDN Cipurwasari, Desa Cipurwasari, Kecamatan Pangkalan Karawang, Senin (18/7).
Arya baru saja naik ke kelas IV. Ketika berangkat, dia diantar kedua orang tuanya, yakni Ade dan Rokayah.
Ada hal menarik ketika Arya masuk sekolah. Dia tidak seperti anak-anak lainnya yang berseragam. Arya menggunakan celana pendek merah dan kaos warna hijau. Meski begitu, Arya tetap terlihat percaya diri.
-
Apa saja ciri khas anak yang mengalami obesitas? Anak dengan obesitas biasanya memiliki berat badan yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Ini bisa dilihat dari penampilan fisik mereka yang lebih besar dan lebih berisi. Berat badan yang berlebih ini bukan hanya karena lemak tubuh, tetapi juga bisa karena massa otot, tulang, atau air yang berlebih.
-
Kenapa Kahiyang Ayu merasa perlu menurunkan berat badan? "Kenapa akhirnya diet? Menepati sebuah janji buat diet dan karena udah capek aja kena hina (sama yang kenal dan nggak kenal sekalipun) gara-gara badan gemoy," lanjut Kahiyang Ayu.
-
Siapa yang paling banyak mengalami obesitas di wilayah penyangga ibu kota? Yang mencengangkan, obesitas banyak diderita orang yang tinggal di wilayah penyangga ibu kota.
-
Apa saja bahaya obesitas pada anak? Berikut adalah beberapa bahaya obesitas pada anak yang perlu diwaspadai. Kolesterol Tinggi dan Tekanan Darah Tinggi Anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Pola makan yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis dapat mempersempit dan mengeras arteri, sehingga membatasi aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
-
Mengapa obesitas banyak terjadi di wilayah penyangga ibu kota? “Ini mungkin dipicu oleh pendapatan yang makin meningkat, terutama angka obesitas ini banyak dari daerah penyangga, yang lebih tinggi dari Jakarta," katanya
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain.
Kedatangan Arya langsung disambut hangat para temannya. Bahkan teman sekolahnya berbaris menyambut kedatangan Arya. Setelah itu, Arya masuk kelas dengan menempati bangku jajaran kedua.
Arya sendiri mengaku senang bisa kembali bersekolah setelah lebih dari satu tahun terakhir hanya belajar di rumah. "Bahagia sekali, saya senang bisa kembali belajar di sekolah. Pokoknya senang sekali bisa bertemu teman - teman lagi," kata Arya.
Selain Arya, kebahagiaan juga dirasakan teman-temannya yang mengaku senang bisa belajar bersama lagi. "Arya anaknya pintar, Arya juga selalu ranking," kata salah seorang teman Arya, Hendra.
Lebih dari setahun hanya belajar di rumah, itu terjadi lantaran berat badan dianggap berlebihan sehingga mengganggu aktivitasnya.
Setelah sempat dirawat di RSHS Bandung, bobot badan Arya akhirnya turun dari semula 192 menjadi 180 Kilogram. Arya juga sempat memaksa untuk pulang karena keinginannya yang kuat agar kembali bisa belajar di sekolah.
Baca juga:
Terjatuh saat upacara, Arya bocah obesitas batal belajar di sekolah
Semangat Arya bocah obesitas kembali ke sekolah
Butuh waktu setahun buat pangkas bobot Arya
Arya tetap salat meski kesulitan karena obesitas
Arya patuhi saran dokter, berat badannya pun menyusut lagi