Arya tetap salat meski kesulitan karena obesitas
Meski begitu, Arya tetap tidak meninggalkan salat.
Arya Permana (10), bocah yang mengidap morbid obesity atau obesitas ekstrem memang sangat kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Termasuk menjalankan ibadah salat lima waktu.
Meski begitu, orang tua tetap mengajarkan Arya melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim itu.
"Diajarkan salat juga. Tapi dia mah banyak ketawanya justru, karena susah sujudnya," kata ayah Arya, Ade Somantri (40), Rabu (13/7).
Tak hanya sujud, saat dalam posisi ruku pun Arya kesulitan. Memiliki bobot hampir dua kuintal, Arya kesulitan menopang tubuhnya yang besar itu.
"Jadi kalau salat ya duduk saja, karena sulit kan kalau ikut gerakan," ujar Ade.
Ade menambahkan, Arya sejak dua tahun ke belakang masih sering melaksanakan salat berjamaah bersama keluarganya. Saat itu tubuhnya masih sekitar 100 kilogram lebih. Namun kini bocah kelas empat SD tersebut kesulitan.
"Terakhir salat berjamaah (dengan Arya) itu sekira dua tahun lalu. Saat itu masih bisa," ucap Ade.
Arya kini dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dan akan mengikuti program diet selama dua pekan ke depan. 13 tim dokter berjibaku membantu Arya buat menurunkan berat badan terbilang tak lazim di usianya.
-
Apa saja ciri khas anak yang mengalami obesitas? Anak dengan obesitas biasanya memiliki berat badan yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Ini bisa dilihat dari penampilan fisik mereka yang lebih besar dan lebih berisi. Berat badan yang berlebih ini bukan hanya karena lemak tubuh, tetapi juga bisa karena massa otot, tulang, atau air yang berlebih.
-
Apa saja bahaya obesitas pada anak? Berikut adalah beberapa bahaya obesitas pada anak yang perlu diwaspadai. Kolesterol Tinggi dan Tekanan Darah Tinggi Anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Pola makan yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis dapat mempersempit dan mengeras arteri, sehingga membatasi aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain.
-
Dimana kasus obesitas meningkat drastis? "Ada peningkatan yang begitu drastis di masyarakat tentang obesitas,” kata dia, dilansir dari ANTARA
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Siapa yang paling banyak mengalami obesitas di wilayah penyangga ibu kota? Yang mencengangkan, obesitas banyak diderita orang yang tinggal di wilayah penyangga ibu kota.
Baca juga:
Butuh waktu setahun buat pangkas bobot Arya
Sempat turun 3 kg, usai Lebaran bobot Arya kembali naik
Selama dirawat, Arya mengisi waktu dengan main gim
Perjuangan Arya bocah obesitas demi memiliki berat badan ideal
13 Dokter ahli tangani Arya, bocah berbobot 190 kilogram