AS bangun gedung baru di Indonesia Rp 4,2 triliun
"Gedung kedutaan itu nanti akan mendapat sentuhan rancangan tekstil tradisional khas Indonesia," ujar Simpson.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia akan membangun gedung baru senilai Rp 4,2 triliun. Gedung ini nantinya akan didesain lebih terbuka dan transparan bagi masyarakat yang ingin mengurus visa.
"Sebagai salah satu bentuk komitmen kemitraan Amerika Serikat terhadap Indonesia, kami ingin membangun gedung baru yang menyenangkan dan ramah lingkungan di Jakarta," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel seperti dilansir dari Antara, Jumat (6/7).
Dia mengatakan, pembangunan gedung berlantai 10 tersebut membuka kesempatan lapangan pekerjaan bagi warga kedua negara karena akan melibatkan kira-kira 5.000 pekerja dari Indonesia. Dibutuhkan juga sejumlah arsitek dan perencana pembangunan dari kedua negara.
Gedung Kedubes AS yang terletak di kawasan strategis Jalan Medan Merdeka Selatan No: 4, Jakarta Pusat, akan dimodernisasi dengan menggunakan teknologi dan standar tinggi dalam hal perancangan, tata ruang dan keramahan lingkungan sekitar.
Direktur Proyek Pembangunan Tamela Simpson mengatakan, rencana pembangunan gedung kedubes baru tersebut melibatkan tim perancang dari AS. Tim itu berkunjung ke Indonesia beberapa kali selama kurun waktu lima tahun untuk berkonsultasi dengan para ahli dari Indonesia.
"Selain menggunakan teknologi mutakhir, gedung kedutaan yang baru nanti juga akan mendapat sentuhan rancangan tekstil tradisional khas Indonesia," kata Simpson.
Gedung baru kedubes AS akan menggunakan dinding kaca guna menggantikan dinding batu yang menjadi ciri khas bangunan kedutaan besar AS. Selain itu, gedung baru itu akan dilengkapi dengan teknologi lapisan pelindung matahari, penadah air hujan, area taman hujan, pelapis jalan berpori dan panel tenaga surya.
Hal itu berarti gedung Kedubes AS akan memiliki kemampuan menampung air hujan dan memprosesnya untuk memenuhi kebutuhan air di komplek kedutaan itu.
Gedung baru seluas 36.000 meter persegi itu akan mampu menampung para staf kedutaan dan misi AS untuk ASEAN di Jakarta. Gedung bersertifikasi 'Leadership in Energy and Environmental Design' itu akan memiliki ruang parkir, gedung penunjang, ruang tunggu konsuler, tiga pintu gerbang dan restorasi gedung bersejarah, yaitu bekas kantor Perdana Menteri Sutan Syahrir.