Atasi kebakaran hutan, Jokowi panggil ahli gambut UGM ke Istana
"Presiden ingin dengar ini kan permasalahan serius," kata Mensesneg Pratikno.
Pemerintah kesulitan memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan. Salah satu faktor utamanya karena lahan yang terbakar adalah lahan gambut, tanah mudah terbakar.
Presiden Joko Widodo menerima pimpinan kelompok kerja gambut atau peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Para ahli gambut itu terdiri dari 10 dosen dari lintas disiplin ilmu dan termasuk Rektor UGM Dwikorita.
"Presiden ingin dengar ini kan permasalahan serius. Finland, Kanada juga punya gambut. Jadi kita ingin tangani gambut ini. Dan banyak negara cukup berhasil dan kita harus perbaiki itu bagaimana tata kelola gambut," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana, Jakarta, Selasa (3/11).
Menurut Pratikno, presiden berharap persoalan gambut dapat dicari solusi dan memberikan dampak positif. Tata kelola gambut harus diperbaiki dan jangan sampai kebakaran lahan dan hutan terulang saban tahun.
"Gambut bukan hanya masalah kita. Banyak negara lain berhasil dan kita juga harus berhasil," jelasnya.
Di tempat yang sama, Dosen Sosiologi UGM Arie Sujito yang juga ikut pertemuan tersebut mengatakan, Presiden Jokowi minta penjelasan mengenai penanganan lahan gambut. Menurut dia, peristiwa kebakaran lahan dan hutan ini menjadi momentum penting bagi presiden untuk tata kelola lahan gambut.
"Akan memberi masukan soal strategis. Presiden perlu memanfaatkan momentum memimpin menangani kebakaran hutan dan rusaknya lahan," tandasnya.