Aziz Yakin Jasad Dibakar di Cisauk Adalah Putrinya Setelah Ditemukan Potongan Baju
Putrinya tidak kunjung pulang sejak Kamis malam lalu. Bahkan ponselnya tidak bisa dihubungi.
Kepolisian masih menunggu hasil autopsi jasad wanita yang dibakar dan ditemukan di kebun kosong Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Jasad malang itu ditemukan Jumat (9/7) pagi.
Meskipun identitas wanita itu belum diketahui, tetapi Aziz (45) menaruh curiga. Jasad wanita yang dibakar adalah putrinya Siti Zahra (19) yang menghilang sejak Kamis (8/7) malam.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan sujud sahwi dilakukan? Jika kesalahan terjadi sebelum salam, sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud sebelum salam.
-
Kenapa menjenguk orang sakit itu penting? Menjenguk orang sakit tidak hanya sekedar memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan bantuan spiritual melalui doa.
-
Apa yang sering dilakukan orang yang diam-diam suka untuk menutupi perasaannya? Mereka mungkin saja lebih memilih untuk membahas topik-topik ringan dan menghindari untuk terlalu ekspresif tentang perasaannya.
"Ada potongan baju yang jadi barang bukti dan percis itu dipakai kerja (Siti Zahra), saya hafal bener. Batik Jogja dikasih bibinya, yakin itu mah anak saya," ungkap Aziz ditemui Senin (12/7).
Diterangkan Aziz, sehari sebelum kabar penemuan jasad wanita dibakar, putrinya memang belum pulang ke rumah. Siti bekerja di klinik umum dekat rumahnya.
"Kamis itu biasanya berangkat kerja pulang jam 8 malam. Memang selama Covid ini klinik ramai, tapi kalau tinggal satu dua pasien, dia diizinkan pulang duluan. Tapi enggak pulang, nomor teleponnya dialihkan, enggak aktif," terang Aziz.
Aziz menunggu sampai Jumat pagi tapi tak kunjung ada kabar dari putrinya. Dia malah mendapatkan informasi tidak sedap, tentang pembunuhan berujung pembakaran jasad korban di sebuah lahan kosong di kawasan Suradita.
Entah kenapa, Aziz merasa perlu mencari tahu kebenaran informasi itu, dia bergegas ke kebun yang dikabarkan menjadi lokasi terbunuhnya wanita malang tersebut.
"Dari pagi sampai Jumat siang, saya dengar ada pembunuhan di Suradita itu. Namanya kehilangan anak panik, saya coba cek ke sana. Nah di sana saya tanya warga katanya kasusnya ditangani Polsek," jelas Aziz.
Aziz kemudian mendatangi Polsek Cisauk untuk memastikan korban peristiwa sadis itu bukanlah putrinya Siti Zahra, yang tidak pulang semalaman.
"Saya tanya ke anggota polsek, nanya ciri-ciri korban. Karena belum 24 jam, saya enggak laporan. Saya bilang ke Polisi, nanti jam 8 malam saya bikin laporan," jelas dia.
Hingga Jumat malam pukul 20.00 WIB, Siti belum juga kembali, telepon selularnya pun tidak kunjung terhubung. Akhirnya, Aziz kembali mendatangi Polsek Cisauk melaporkan kehilangan putrinya itu.
"Saya kembali, direspon bagus, sampai saya diajak tes DNA di RS Kramatjati.
Saya di BAP di sana. Ada potongan baju yang jadi barang bukti dan percis itu dipakai kerja, saya hafal bener. Batik Jogja dikasih bibinya. Yakin itu mah anak saya," tegas dia.
Baca juga:
Pesan Terakhir Wanita Tewas Dibakar Mantan Kekasih di Cisauk
Dua Pelaku Pembakar Jasad Wanita di Cisauk Ditangkap
Warga Cisauk Geger, Ada Mayat Perempuan Terpanggang di Lahan Kosong
Wanita Bugil Ditemukan Bersimbah Darah di Kontrakan di Depok, Tewas Saat Dibawa ke RS
Pasien Covid-19 di Bekasi Tewas Diduga Bunuh Diri ketika Isolasi Mandiri
Sempat Mengeluh Demam, Dokter di Siak Ditemukan Tak Bernyawa dalam Ruang Praktik
/