Babi Mati Akibat Virus Hog Cholera di Sumatera Utara Capai 9.421
Kementerian Kesehatan sudah memastikan virus ini tidak menularkan ke manusia maupun ke binatang lainnya.
Wabah hog cholera atau kolera babi di Sumut belum teratasi. Jumlah babi yang mati akibat serangan penyakit itu membengkak sudah mencapai 9.421 ekor.
"Sampai hari ini 9.421 ekor babi mati," kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Medan, Senin (18/11) petang.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Mengapa Dusun Banger dinamai demikian? “Wali itu bilang, ‘ini kok air baunya banger tapi rasanya nggak banger? Besok ini namanya Dusun Banger’,” kata Pak Nuryanto.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Kapan Gambus Misri Bintang Sembilan dibentuk? Gambus Misri Bintang Sembilan dibentuk pada tahun 1963.
Babi yang mati itu menyebar di 11 kabupaten atau kota di Sumut, yakni Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun dan Pakpak Bharat, serta Kota Medan.
Edy mengatakan, pihaknya sudah menemui menteri terkait di Jakarta. Mereka membahas wabah virus hog cholera menyerang peternakan babi di Sumut ini.
Kementerian Kesehatan sudah memastikan virus ini tidak menularkan ke manusia maupun ke binatang lainnya. "Khusus si babi. Kalau bukan babi, aman dia," ucap Edy.
Pihak kementerian juga tengah memproses permintaan dari Pemprov Sumut untuk mengirim vaksin yang dapat mencegah hog cholera. "Untuk vaksin, yang menentukan itu Menteri Kesehatan untuk mengeluarkan vaksin, bukan Kadis Kesehatan. Dari Kementerian ke Kadis, ini sedang diproses," ujar Edy.
Tim dari Pemprov Sumut juga sedang turun ke lokasi-lokasi berjangkitnya wabah hog cholera. Jika sebaran virus benar-benar tidak dapat diatasi, langkah yang akan diambil adalah pemusnahan massal.
Pemprov Sumut Akan Tempuh Jalur Hukum
Sementara terkait pembuangan bangkai babi secara sembarangan, Edy menyatakan, pihaknya akan menempuh jalur hukum. Alasannya, pelaku sudah mencemari lingkungan dan merugikan masyarakat luas.
"Kalau bom sudah berjalan, kalau babi masih kejar-kejaran sama orang-orang itu," ungkap Edy.
Menurut Edy, sanksi hukum dapat memberikan efek jera bagi pembuang bangkai babi itu. "Saya akan tegas secara jalur hukum. Tapi, kasihan juga. Sudah binatang mati, kita hukum lagi. Tapi, bukan binatangnya, tapi kelakuannya itu. Itu membuat orang tidak nyaman," ucap mantan Pangkostrad ini.
(mdk/gil)