Baca pledoi, Aseng sebut Kurniawan penyuap anggota Komisi V DPR
Baca pledoi, Aseng sebut Kurniawan penyuap anggota Komisi V. Kurniawan beberapa kali menghubungi kliennya untuk meminta uang agar program aspirasi di Komisi V DPR untuk proyek jalan di Maluku dan Maluku Utara bisa berjalan mulus. Nantinya uang yang diserahkan ke Kurniawan akan diteruskan ke anggota Komisi V DPR.
Terdakwa penyuap anggota Komisi V DPR, So Kok Seng alias Aseng menyampaikan nota pembelaannya di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (26/7). Melalui tim kuasa hukumnya, Aseng menyebut nama anggota DPRD Bekasi, Muhammad Kurniawan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kasus tersebut.
Edwin Budijono, kuasa hukum Aseng mengatakan, Kurniawan beberapa kali menghubungi kliennya untuk meminta uang agar program aspirasi di Komisi V DPR untuk proyek jalan di Maluku dan Maluku Utara bisa berjalan mulus. Nantinya uang yang diserahkan ke Kurniawan akan diteruskan ke Yudi Widiana selaku anggota Komisi V DPR.
-
Apa harapan DPR terkait kasus dugaan korupsi tol MBZ? “Saya minta Kejagung tidak menutup peluang adanya tersangka-tersangka baru,” kata Sahroni. Selain itu, politikus Partai Nasdem ini juga mengimbau agar Kejagung terus konsisten dalam mengawal dan mengamankan Proyek Strategis Nasional (PSN).
-
Apa saja kasus korupsi yang berhasil diungkap Kejaksaan Agung yang mendapat apresiasi dari DPR? Kasus kakap yang telah diungkap pun nggak main-main, luar biasa, berani tangkap sana-sini. Mulai dari Asabri, Duta Palma, hingga yang baru-baru ini soal korupsi timah.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
"Saksi Kurniawan meminta uang Rp 4 Miliar, diberikan ke saksi sebanyak dua tahap. Pertama Rp 2 Miliar, kedua Rp 2 Miliar. Oleh karenanya pihak yang paling bertanggung jawab adalah Muhammad Kurniawan," kata Edwin saat membacakan nota pembelaan Aseng yang dibuat tim kuasa hukum, Rabu (26/7).
Dalam nota pembelaannya itu juga, tim kuasa hukum Aseng menilai perbuatan Kurniawan dengan meminta uang ke kliennya merupakan tindak pidana penipuan. Selain itu, Edwin menuturkan tidak ada fakta persidangan yang membuktikan Aseng menggelontorkan uang ke sejumlah anggota Komisi V DPR.
"Tidak terpenuhi secara sah. Mengingat, terdakwa terbukti tidak memberikan uang ke Damayanti Wisnu Putranti Rp 350 Juta, Musa Zainuddim Rp 4.480 Miliar, Yudi Widiana Rp 6.500 Miliar, Amran HI Mustary Rp 500 Juta, hanya saja Amran pinjam uang Rp 2 Miliar," ujar Edwin.
Usai membacakan kuasa hukum Aseng membacakan nota pembelaan, majelis hakim memutuskan menunda persidangan hingga Senin (31/7) dengan agenda pembacaan vonis. Sebelumnya jaksa penuntut umum KPK menunutut Aseng 5 tahun penjara denda Rp 250 juta, atau subsider 6 bulan kurungan penjara.