Bacakan Pleidoi Tersedu-sedu di Kasus Teddy Minahasa, AKBP Dody: Saya Begitu Rapuh
Eks Kapolres Buktitinggi pun langsung membacakan nota Pledoi usai dipersilahkan oleh ketua Majelis Hakim, Jon Sarman. Dalam pledoinya, Dody memberikan judul 'Tidak Asa Kejujuran yang Sia-Sia'.
Eks Kapolres Buktitinggi, AKBP Dody Prawiranegara tak kuasa menahan air matanya ketika membacakan nota Pledoi atau nota pembelaan saat duduk di ruang sidang PN Jakarta Barat sebagai terdakwa kasus peredaran narkoba.
Adapun pada agenda sidang hari ini, Rabu (5/4) di PN Jakarta Barat menggelar sidang lanjutan dengan terdakwa Dody.
-
Kapan Mayor Teddy dan Rajif Sutirto menjadi viral? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kenapa kehadiran Teddy di debat capres menimbulkan polemik? Salah satunya karena polemik sang ajudan Mayor Teddy yang berada dalam barisan tim kampanye Prabowo saat debat capres perdana.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
Eks Kapolres Buktitinggi pun langsung membacakan nota Pledoi usai dipersilahkan oleh ketua Majelis Hakim, Jon Sarman. Dalam pledoinya, Dody memberikan judul 'Tidak Asa Kejujuran yang Sia-Sia'.
"Tidak pernah terbesit, terpikirkan, dalam pikiran ini bahwa dengan segala loyalitas, totalitas dan pengorbanan saya terhadap penugasan ini berujung pada sesuatu yang teramat sangat berat yang harus saya jalani, yaitu persidangan ini duduk sebagai terdakwa," ungkap Dody yang mulai meneteskan air mata di ruang sidang, Rabu (5/4).
Dirinya yang merupakan anggota kepolisian dengan jabatan sebagai Kapolres Bukittinggi kala itu, kini tidak lagi mampu tegar menghadapi semua cobaan di hadapannya. Sempat terbesit dalam pikirannya yang kala itu menjabat Kapolres kepulauan Mentawai merupakan akhir karirnya.
"Saya begitu rapuh, tidak lagi tangguh seperti sebelumnya dalam menjalani berbagai rintangan, dalam benak saya ketika penugasan sebagai Kapolres di Kepulauan Mentawai adalah ujian terakhir bagi saya untuk menjalani karir ke depan sebaik yang saya bisa dan dapat lebih dekat dengan keluarga," papar dia.
Namun nasib berkata lain, ketika dirinya ditunjuk untuk menjabat sebagai Kapolres Bukittinggi Sumatera Barat. Berbagai prestasi mulai ditorehnya sebagai titik cerah dalam satuan Bhayangkara.
Berharap akan terus mendapatkan segudang prestasi dengan telaten meniti karir di kepolisian justru terhenti dalam pusaran kasus peredaran narkoba yang menyeret nama atasannya, Irjen Teddy Minahasa. Dirinya mengaku rasanya tidak mungkin akan terjerumus dalam kasus itu dengan prestasi yang didapatkannya.
"Hal ini sudah cukup membuktikan bahwa apakah saya rela merusak karir dan pengabdian terbaik yang sudah saya berikan dengan cara menjual narkoba sitaan. Saya tegaskan itu tidak mungkin," tegas dia.
"Ini terjadi kerana ketidakmampuan saya untuk menghandle rasa takut yang begitu besar kepada pimpinan yang memerintahkan saya, yaitu Irjen Teddy Minahasa," lanjutnya.
Dirinya mengaku sudah menolak akan perintah dari Teddy untuk menyisihkan sabu-sabu seberat 10 kilogram sebanyak dua kali dari Kejaksaan Negeri Agam, Bukittinggi, Sumbar.
Sebagai lulusan Akademi Polisi tahun 2001 yang selalu didoktrin untuk patuh dalam menjalankan perintah atasan. Mau tidak mau Dody hanya bisa menjalankan perintah.
"Saya semakin tertekan secara batin. Hari demi hari saya dihantui oleh rasa ketakutan yang sangat luar biasa khawatir, saya tidak kuasa lagi melakukan penolakan kepada seorang kapolda yang pada akhirnya dengan sangat terpaksa saya melakukan perintah kapolda tersebut," pungkas dia.
(mdk/eko)