Bagi Soekarno, Palestina harus merdeka dari penjajahan Israel
Selama Palestina belum merdeka, selama itu pula bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.
Ketegasan Indonesia menolak hubungan diplomatik dengan Israel telah dimulai sejak republik ini masih seumur jagung. Penolakan tersebut semakin jelas seiring dengan menguatnya paham anti-imperialisme pemerintahan Soekarno.
Dalam pidatonya pada tahun 1962, Presiden Soekarno dengan lantang mengatakan bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.
Sikap Presiden Soekarno tersebut bermula ketika beliau, dengan tegas menolak keikutsertaan Israel dalam Konferensi Asia-Afrika yang digelar di Bandung, April 1955. Sebaliknya, Konferensi Asia-Afrika itu justru dihadiri pejuang Palestina, Yasser Arafat.
Pada gelaran Asian Games tahun 1962 di Jakarta, Presiden Soekarno juga menolak keras keikutsertaan Israel.
Indonesia, pada masa pemerintahan Soekarno juga terlibat penuh dalam deklarasi anti-Israel di PBB dan forum internasional lain. Dalam pidato HUT RI ke-21, Soekarno kembali menegaskan sikapnya.
Bagi Indonesia, Palestina harus merdeka!