Bahasa Indonesia jadi pelajaran wajib di Australia
Sekolah di Teritori Utara Australia akan memasukkan Bahasa Indonesia menjadi salah satu pelajaran wajibnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Bahasa Indonesia akan menjadi pelajaran wajib di sekolah-sekolah di Teritori Utara Australia. Hal itu disampaikan Menteri Teritori Utara Australia, Paul Henderson kepada SBY dalam sebuah pertemuan, Selasa (3/7).
"Paul Henderson mengatakan ingin mewajibkan pelajaran Bahasa Indonesia ke dalam kurikulum pendidikan," kata Presiden SBY dalam keterangan pers di Hotel Crowne Plaza, Darwin, Rabu (4/7) pagi, seperti dilansir presidenri.go.id.
SBY menilai hal itu merupakan bagian dari kesuksesan diplomasi Indonesia dalam hubungan antarbangsa. "Nasionalisme yang positif, tentu bagi Indonesia. Diplomasi dengan menggunakan bahasa Indonesia merupakan bagian dari tujuan dan sasaran kita," kata SBY.
Selain soal bahasa, kerja sama dengan Teritori Utara Australia juga bakal dipererat dengan pengembangan konektivitas dengan kawasan Timur Indonesia.
"Hal ini untuk mendekatkan budaya antara wilayah tersebut, yang kebetulan secara geografis dekat dengan kawasan Timur Indonesia," kata SBY.
Kerja sama pengembangan konektivitas ini dalam bingkai Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor 5 dan 6. Kerja sama juga meliputi perternakan sapi, kepariwisataan, dan transportasi udara.
"Secara geoekonomi, kita mengutamakan wilayah timur Indonesia untuk kerja sama itu," kata SBY.
Presiden SBY bersama rombongan pagi ini meninggalkan Australia setelah tiga hari melakukan kunjungan kenegaraan di negeri Kanguru itu. SBY akan langsung bertolak ke Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk melakukan kunjungan kerja.