Bakar lambang palu arit, gabungan ormas di Banyumas tolak komunisme
Mereka sempat berorasi selama satu jam, sebelum membubarkan diri.
Sejumlah organisasi masyarakat di Purwokerto, Jawa Tengah tergabung dalam Koalisi Benteng Nusantara membakar simbol palu arit, di depan Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Banyumas, Senin (9/5). Mereka melakukan hal itu sebagai bentuk penolakan terhadap ancaman kebangkitan paham komunis di Indonesia.
Dalam aksi itu, beberapa spanduk antikomunis juga dibentangkan di halaman kantor Kesbangpol. Organisasi massa itu berasal dari Pemuda Pancasila, Laskar Merah Putih, dan unsur Nahdlatul Ulama. Mereka meminta kepada pemerintah menekankan kembali ajaran wawasan kebangsaan.
"Kami minta kepada pemerintah melalui dinas pendidikan untuk kembali menghidupkan wawasan kebangsaan di sekolah," kata Ketua Pemuda Pancasila Cabang Banyumas, Yudho F Sudiro.
Menurut Yudho, saat ini wawasan kebangsaan perlu diajarkan sejak dini hingga mahasiswa, supaya masyarakat mengenal Pancasila secara utuh.
"Kami desak Dinas Pendidikan Banyumas untuk melakukan kegiatan nyata kepada anak didik. Saya miris ketika anak saya masuk SMP harus membawa mainan kayak badut. Sebaiknya, mulai dari PAUD sampai mahasiswa dididik wawasan kebangsaan," ujar Yudho.
Massa kemudian menandatangani spanduk tersebut, yang rencananya akan diserahkan kepada DPR-RI. Usai aksi, massa kemudian membubarkan diri setelah orasi selama satu jam.