Bali Dibanjiri Wisatawan saat Libur Lebaran, Okupansi Hotel Capai 60 Persen
Tingkat okupansi hotel di Pulau Dewata, naik drastis. Sejak libur lebaran Idul Fitri 2022. Awalnya keterisian kamar hotel hanya 30 persen. Saat ini mencapai 60 persen.
Tingkat okupansi hotel di Pulau Dewata, naik drastis. Sejak libur lebaran Idul Fitri 2022. Awalnya keterisian kamar hotel hanya 30 persen. Saat ini mencapai 60 persen.
Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, kenaikan okupansi hotel sudah terjadi sejak Kamis (28/4).
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Bali? Keindahan alamnya yang memesona, budayanya yang kaya, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang tak pernah kehilangan daya tarik.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Bagaimana Etihad Airways mempromosikan wisata di Bali? Dengan pemesanan yang melalui etihad.com, tamu yang terbang ke Bali melalui Abu Dhabi bisa menambah masa inap hotel gratis dengan program Persinggahan Abu Dhabi dari Etihad.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan pungutan wisatawan asing di Bali akan dimulai? Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
"Tingkat hunian tadi rata-rata 30 persen, sekarang sudah meningkat mencapai 50 hingga 60 persen. Peningkatan, mulai liburan hari Kamis yang lalu itu. Sebelumnya antara 20 sampai 30 persen," kata Suryawijaya, saat dihubungi Selasa (3/5).
Dia menjelaskan penyebab kenaikan okupansi hotel di Bali. Pertama, wisatawan domestik (wisdom) yang awalnya 8000 per hari yang lewat udara atau Bandara I Gusti Ngurah Rai, kini sudah mencapai 18.000 per hari. Lalu, wisdom yang masuk lewat jalur darat atau Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai saat ini per hari sekitar 15.000.
Diskon
Penyebab lainnya adalah kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) yang kini sekitar 3.000 per hari. Kemudian, juga ada kebijakan harga khusus atau diskon 50 persen dari PHRI sehingga hal itu menjadi daya tarik wisatawan ke Bali.
"Diskon harga khusus itu juga yang banyak memberikan animo dan berlibur ke Bali," imbuhnya.
Sementara, untuk hotel-hotel yang banyak terisi oleh wisatawan adalah hotel di kawasan Kabupaten Badung Bali. Seperti, di Nusa Dua, Tanjung Benoa, Jimbaran, Kuta, Legian, Seminyak dan paling banyak di Canggu.
"Hotel yang banyak terisi, itu dari bintang 3 dan 4 hingga 5 dan paling banyak di Canggu," jelasnya.
Dia memprediksi, setelah 9 Mei 2022 atau masa liburan usai, okupansi hotel berpotensi kembali turun dan diperkirakan di angka 30 persen.
Namun ada kemungkinan okupansi hotel akan kembali naik karena saat ini wisman sudah mulai menggeliat dengan adanya 19 airlines yang ke Bali dan ditambahnya kebijakan Visa On Arrival (VoA) 60 Negara serta adanya kebijakan bebas visa bagi negara-negara di Asia Tenggara.
"Tanggal 9 pasti akan ada penurunan, karena trendnya kalau sudah selesai libur domestik akan kembali (turun) akan mengalami turun sampai 30 persen. Tapi, akan mulai naik lagi ketika wisman-nya muali meningkat karena sudah 19 airlines terkonfirmasi datang ke Bali. Pemerintah sudah memberikan VoA 60 negara dan Asian Country free visa," ujarnya.
(mdk/noe)