Balita Hilang di Sekolah PAUD di Samarinda, Orangtua Sebut Diculik
Ahmad Yusuf Ghazali, balita 4 tahun yang dilaporkan hilang saat berada di sekolah PAUD sekaligus penitipan anak Jannatul Athfaal di Jalan AW Syachranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (24/11), belum ditemukan. Orangtuanya meyakini Yusuf diculik.
Ahmad Yusuf Ghazali, balita 4 tahun yang dilaporkan hilang saat berada di sekolah PAUD sekaligus penitipan anak Jannatul Athfaal di Jalan AW Syachranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (24/11), belum ditemukan. Orangtuanya meyakini Yusuf diculik.
Orangtua Yusuf adalah Bambang Sulistyo (37) dan Meli Sari (30). Keduanya melakukan pencarian mulai dari menyebar informasi ke media sosial, hingga ke berbagai tempat lainnya. Bahkan, Bambang yang kesehariannya sebagai driver ojek online juga meminta bantuan semua rekan untuk mencari anaknya.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa saja wisata edukasi anak yang ada di Jogja? Ada beragam tempat wisata menarik di Jogja yang juga bernuansa pendidikan dan sarat pengetahuan baru bagi anak-anak.
-
Apa saja tempat wisata ramah anak di Jakarta yang murah meriah? Banyak tempat wisata Jakarta ramah anak yang bisa dikunjungi saat libur lebaran. Tak perlu mengeluarkan banyak uang, ada berbagai tempat yang menyediakan hiburan dengan murah meriah.
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Apa pengertian anak sulung? Anak sulung adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang lahir pertama atau yang tertua dalam suatu keluarga.
-
Apa yang dilakukan anak muda saat ngabuburit di pinggir rel kereta di Purwakarta? Mereka sekedar berfoto, membuat video dan mengabadikan kereta api yang melintas.
"Kami hanya bisa berikhtiar," kata Bambang ditemui merdeka.com di kediaman keluarganya kawasan RT 03 Kelurahan Gunung Lingai, Samarinda, Minggu (24/11) sore.
Bambang memastikan, dia merasa dirugikan. Sebab, keberadaan balitanya di sekolah PAUD dan penitipan itu bukan gratis. "Dari keluarga pasti dirugikan. Kami ini korban. Anak saya kan dititipkan untuk belajar, bukan seperti ini," ujar Bambang.
"Tidak ada yang mau (anak hilang) seperti itu. Dari keluarga, juga akan memproses hukum tempat PAUD itu. Semua akan kami lakukan," tambah Bambang.
Setiap hari Senin-Jumat, lanjut Bambang, Yusuf memang dititipkan ke PAUD itu, diantar pukul 11.00 Wita, dan dijemput pukul 17.00 Wita. "Sudah 2 minggu ini dititipkan. Dari sekolah, pertanggungjawaban pertama, PAUD itu cuma minta maaf. Yang saya soal, saya percaya 100 persen tempat PAUD itu. Karena kami kan bayar. Kalau keamanannya bagus, kelalaian ini tidak akan terjadi," ungkap Bambang.
Bambang juga menerangkan, selama bekerja sebagai driver ojek online, dia juga merasa tidak ada masalah dengan orang lain. "Kesimpulan kami, anak kami masih ada. Kami minta bantuan masyarakat, doanya, agar anak kami bisa ditemukan segera," terang Bambang.
Di kesempatan yang sama, kakak kandung Bambang, Lukman (40) mengatakan, keluarga juga menyakini anak adiknya diculik. "Anak adik kami ini ke sekolah PAUD, agar bisa cepat beradaptasi. Dan itu tidak gratis, bayar. Hilangnya ini di jam asuh," kata Lukman.
"Dugaan diculik, setelah ada anak yang juga dititipkan di PAUD itu melihat anak adik kami (Yusuf) dijemput orang lain, pakai motor. Kami heran, penitipan anak kok tidak punya CCTV dan sekuriti. Hilangnya Yusuf di saat jam asuh ini akan kami gugat hukum," demikian Lukman.
Keterangan Polisi
Untuk diketahui, balita Yusuf diketahui hilang Jumat (22/11) sore, sekira pukul 15.00 Wita. Saat itu, ada 2 ibu asuh atau pendamping, di mana 1 ibu asuh mengasuh 7 anak. Saat salah satu ibu asuh buang air kecil, Yusuf bersama anak lain dijaga ibu asuh kedua, yang kemudian membuat susu. Namun, usai buang air kecil ibu asuh pertama tidak lagi melihat Yusuf.
Kepala Sekolah PAUD Jannatul Athfaal Mardiana melaporkan itu ke orangtua Yusuf. Hingga akhirnya, orangtua korban melapor ke Polsek Samarinda Ulu.
"Benar kami terima laporan itu, sedang kami selidiki. Apakah dia dibawa orang, atau jalan sendiri, belum bisa kita simpulkan. Banyak pihak yang masih kami mintai keterangan. Semua kemungkinan itu ada (dugaan korban diculik)," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda Muhammad Ridwan, ditemui merdeka.com Sabtu (23/11) sore kemarin.
(mdk/did)