Banjir di Kutai Timur, 2.090 Jiwa Mengungsi dan Satu Orang Meninggal Dunia
Banjir imbas tingginya curah hujan yang meluapkan sungai Sangatta pada hari Jumat (18/3) lalu. Di mana, 5.245 kepala keluarga atau sekitar 16.896 jiwa jadi korban terdampak banjir.
Banjir hingga 2 meter masih merendam sebagian besar wilayah kabupaten Kutai Timur dan meluas hingga 6 kecamatan. Satu orang dilaporkan meninggal dunia. Bantuan logistik terus berdatangan ke wilayah terdampak.
Pusat pengendalian operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Kalimantan Timur melaporkan, dari informasi BPBD Kutai Timur, banjir merendam sekitar 2.477 rumah warga di 2 kelurahan dan 16 desa di 6 kecamatan di Kutai Timur.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Banjir imbas tingginya curah hujan yang meluapkan sungai Sangatta pada hari Jumat (18/3) lalu. Di mana, 5.245 kepala keluarga atau sekitar 16.896 jiwa jadi korban terdampak banjir.
"Sekitar 2.090 jiwa mengungsi. Ada satu orang meninggal dunia," kata petugas Pusdalops BPBD Kalimantan Timur Muriono, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (21/3).
Akses Trans Kalimantan Terganggu
Muriono menerangkan, meski sejak pagi tadi ketinggian air turun hingga 10 cm, namun akses jalan trans Kalimantan dari Kaltim ke Kaltara masih terganggu akibat derasnya arus air banjir akibat luapan sungai.
"Saat ini akses menuju kota Sangatta dari arah Bontang di kilometer 3 sudah bisa dilalui kendaraan mobil dan roda 6.
Muriono juga menyampaikan, kebutuhan mendesak penanganan banjir di Sangatta adalah perahu karet, makanan siap saji, selimut, obat-obatan serta tenda pengungsian, air bersih dan bahan bakar minyak.
"Kami dari BPBD meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan, untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi," jelas Muriono.
Markas Basarnas Kantor SAR Balikpapan sendiri telah menurunkan 4 personil rescue dan dua perahu karet ke Kutai Timur, untuk memperkuat operasi SAR korban banjir yang dilakukan Basarnas Pos SAR Kutai Timur dan unsur SAR lainnya.
"Dari pagi tadi, masih ada kegiatan evakuasi. Sampai Minggu kemarin, hampir 1.000 orang kita evakuasi. Kami terus memantau kondisi terkini di lapangan," kata Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Balikpapan, Basri, dikonfirmasi terpisah.
(mdk/gil)