Banjir di Samarinda Meluas, Aktivitas Perekonomian Terganggu
Banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, meluas. Dalam empat hari ini, dilaporkan hampir 10 ribu jiwa yang tinggal di 6 kelurahan pada dua kecamatan terdampak bencana ini, aktivitas perekonomian pun terganggu.
Banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, meluas. Dalam empat hari ini, dilaporkan hampir 10 ribu jiwa yang tinggal di 6 kelurahan pada dua kecamatan terdampak bencana ini, aktivitas perekonomian pun terganggu.
Berdasarkan data relawan kebencanaan Info Taruna Samarinda (ITS), hingga
pukul 08.00 Wita, banjir masih melanda permukiman warga di 4 kelurahan di Kecamatan Samarinda Utara. Ketinggian air hingga 1 meter.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Saat ini banjir juga masih merendam permukiman di Kelurahan Temindung Permai di Kecamatan Sungai Pinang dan Kelurahan Gunung Lingai. "Jadi di kecamatan Sungai Pinang, ada dua kelurahan terendam banjir," kata Koordinator Relawan ITS Joko Iswanto, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (21/10).
Joko menerangkan, data wilayah dan warga terdampak banjir terus diperbaharui bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas dan pihak kelurahan. Sampai saat ini, total sementara ada 2.782 kepala keluarga (KK) atau sekitar 9.861 jiwa jadi korban banjir.
"Wilayah dan warga terdampak banjir ada di 48 RT. Sementara ada dua posko utama banjir untuk penerimaan bantuan dan distribusi," jelas Joko.
Pantauan merdeka.com, banjir juga merendam ruas kawasan bisnis Jalan Ahmad Yani I dan Ahmad Yani II, simpang empat Jalan KH Hasan Basri, serta simpang empat Lembuswana. Biasanya kawasan itu ramai namun sekarang relatif jarang dilalui lantaran ketinggian air hingga 50 cm.
"Usaha makanan saya sampai siang ini cuma dua ojol (ojek online) yang order. Ada 30-an yang membatalkan karena tidak mau risiko lewati banjir," kata Ediansyah (45), pelaku bisnis usaha makanan di Samarinda.
Sementara itu, salah seorang karyawan perbankan di Samarinda, Saputra (41) mengatakan, dampak banjir ini cukup parah. "Ngeri memang efek banjir ini. Aktivitas ke sana kemari jadi terhambat. Benar, tidak mau ambil risiko lewat banjir karena bisa mogok di jalan," ucapnya.
Banjir di Samarinda sudah terjadi sejak Senin (18/10) imbas hujan lebat di utara Kota Samarinda dengan curah hujan 214,5 mm. Semakin berkurangnya resapan air di utara Samarinda, membuat air menumpuk di Bendungan Benanga hingga tinggi muka air (TMA) mencapai level merah 102 cm. Buangan air dari bendungan mengakibatkan Sungai Karang Mumus meluap.
Banjir besar sebelumnya terjadi pada 2019. Saat itu ada 50 ribu jiwa jadi korban banjir yang baru surut selama dua pekan kemudian.
Baca juga:
4.000 Warga Samarinda Terdampak Banjir Imbas Luapan Sungai Mumus
Warga Sebut Samarinda Tidak Layak Huni Gara-Gara Banjir Semakin Parah
Hujan Deras Selama Dua Jam, Kota Samarinda Dikepung 50 Titik Banjir
Banjir Bercampur Lumpur Hingga 1 Meter Terjang SMPN 24 di Samarinda
Menengok Sekolah di Samarinda Porak Poranda Usai Diterjang Bandang 2 Meter
18 Desa di Kutai Timur Terendam Banjir