Bantu Siswa Membutuhkan dengan Donasi Ponsel Bekas
Ketika menerima donasi, akan dilakukan pengecekan untuk setiap ponsel yang akan di donasikan. Mulai dari kondisi fisik seperti charger, dan layar, speaker, kamera yang masih bisa berfungsi.
New normal nyatanya masih membuat kebanyakan sekolah yang memilih menjalankan aktivitas belajar dari rumah untuk siswanya. Proses pembelajaran biasa dilakukan dengan belajar online, yang tentunya membutuhkan perangkat seperti ponsel dan internet.
Ponsel bisa dikatakan sebagai penghubung antara siswa dengan gurunya untuk menjalankan proses belajar mengajar. Namun, sayangnya tidak semua siswa memiliki perangkat ponsel untuk menjalankan proses belajar. Ketidakmampuan secara finansial untuk membeli ponsel diduga menjadi alasan utamanya.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana screen time bisa mendukung proses belajar anak di sekolah? Banyak aplikasi, permainan, dan program edukatif yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak belajar keterampilan seperti membaca, menulis, matematika, dan bahasa. Penggunaan layar yang terarah dapat menjadi tambahan yang berharga untuk pendidikan formal di sekolah.
-
Mobil apa yang digunakan Nino untuk kuliah? Dari rekaman CCTV, terlihat Nino menggunakan mobil Bentley, yang harganya sangat mahal.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
Media pun membuat gerakan utama dari para jurnalis yang tergabung di @wartawanlintasmedia. Tujuannya adalah bagaimana menyalurkan donasi yang banyak ini kepada orang benar-benar membutuhkan. Mereka juga aktif untuk bekerja sama dengan komunitas kemanusiaan di seluruh Indonesia dalam rangka menyalurkan donasi ini ke pelajar yang membutuhkan. Masyarakat juga bisa bergabung sebagai relawan teman belajar untuk membantu pendampingan belajar para siswa yang menerima donasi ini.
Wartawan dari berbagai media tergabung dalam gerakan ini. Butuh perjalanan panjang yang berawal dari inisiatif mengumpulkan donasi uang untuk membeli sembako yang didistribusikan untuk kelompok rentan seperti kelompok transgender, kaum disabilitas, pemulung dan warga nelayan. Tidak hanya itu saja, bantuan donasi uang langsung untuk masyarakat yang terancam diusir karena tidak mampu membayar uang sewa kontrakan juga dilakukan.
Seiring berjalannya kegiatan ini, dari sinilah mereka sering mendapat keluhan dan cerita dari orang tua yang anaknya kesulitan karena tidak memiliki ponsel untuk menjalankan kegiatan belajar online dari rumah. Banyak dari keluarga penerima donasi dengan latar belakang keluarga sangat tidak mampu.
"Cerita-cerita yang ditemui di lapangan inilah yang menjadikan inspirasi kami untuk beranjak fokus melakukan pengumpulan donasi ponsel karena dinilai ini menjadi kebutuhan mendesak saat ini. Kami percaya setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam menerima pendidikan," kata Margareth, PIC rekrutmen relawan teman belajar, Jumat (7/8)
Ketika menerima donasi, akan dilakukan pengecekan untuk setiap ponsel yang akan di donasikan. Mulai dari kondisi fisik seperti charger, dan layar, speaker, kamera yang masih bisa berfungsi.
Selain pengecekan secara fisik, akan dicek apakah kompatibel untuk dilakukan pengunduhan aplikasi penunjang pembelajaran online. Setiap ponsel akan dicek satu per satu dan secara manual untuk memastikan kondisi ponsel layak untuk di donasikan.
Target awal dari donasi ponsel fokus pada pelajar di Jabodetabek, tapi lama kelamaan semakin banyak permintaan dari seluruh Indonesia.
Ada beberapa pilihan bantuan yang bisa kita lakukan, pertama donasi dalam bentuk ponsel bekas layak pakai. Kedua, menjadi relawan teman belajar. Terakhir, penggalangan dana yang bisa diakses di laman kitabisa.com dengan tagar 'Ponsel Pintar Untuk Belajar' melalui link https://kitabisa.com/campaign/ponselpintaruntukpelajar.
Nantinya dana yang terkumpul akan dipakai untuk membeli gawai second hand dan untuk membeli paket data selama tiga bulan (sementara).
"Hingga saat ini bantuan ponsel yang sudah diterima kurang lebih sebanyak 100 ponsel. Dengan bantuan donasi ponsel atau pun uang yang kita sumbangkan, kita turut membantu teman-teman pelajar kita yang juga ingin menerima hak pendidikan yang sama. Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk berdonasi?" katanya.
(mdk/eko)