Banyak guide nakal, wisata lumba-lumba di laut Lovina Bali sepi
Kondisi ini ditambah lagi dengan cuaca buruk yang akhir-akhir ini terjadi.
Kenaikan harga bahan bakar minyak berdampak pada naiknya harga sewa kapal untuk melihat aksi lumba-lumba di tengah laut Lovina, Bali. Hal tersebut bertambah runyam dengan ulah guide (pemandu wisata) liar yang mematok tinggi harga paket wisata.
Dampaknya, jumlah kunjungan turis asing yang ingin melihat langsung satwa mamalia laut ini berkurang. Ditambah lagi dengan cuaca buruk yang akhir-akhir ini terjadi.
Kenaikan sewa kapal yang dipatok pemilik perahu untuk satu wisatawan naik hingga 60 persen, dari yang sebelumnya Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu per sekali sewa. Satu kapal biasanya cuma muat tiga turis.
"Itu harga sewa yang kita patok pada guide yang membawa tamu. Jadi kami tidak lagi beri komisi," kata pemilik perahu pemandu wisata Ketut Merta (45) di Pantai Lovina, Sabtu (13/12).
Dari harga patokan pemilik perahu, guide menaikkan harga sewa kapal untuk turis di kisaran Rp 300 ribu hingga Rp 350 ribu.
"Sesungguhnya kondisi lesunya wisat di Lovina untuk melihat lumba-lumba. Bukan karena BBM naik. Tetapi faktor cuaca dan tingginya harga sewa yang diberikan oleh guide liar," ujar pemilik perahu lainnya.
"Tamu juga lagi sepi, pak. Tidak seperti biasanya, bulan Desember selalu kebanjiran turis," singgungnya.